Senin, 26 Oktober 2015

KATALOG ORIFLAME NOVEMBER 2015




























DAFTAR MEMBER ORIFLAME CUMA RP 49.900 dapet diskon 23% hubungi DEVI KURNIA ROHMAH di WA 085733567172

Minggu, 31 Maret 2013

LAPORAN KKN STIE DEWANTARA


LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA PENDIDIKAN (PINTAR) DUSUN TANJUNG
Stie3DESA TANJUNGGUNUNG KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG






Disusun Oleh :
1.      TEDY ARYA PRIWIBOWO                                    (0962018)
2.      DEVI KURNIA ROHMAH                          (0962033)
3.      DEVID LEKSONO                                       (0962034)
4.      TIMUR PAMUNGKAS                                (0962042)
5.      NILA ARISSONA                                        (0962052)
6.      RAHAYU SAFITRI                                      (0962056)
7.      RICA SETYA RINI                                      (0962061)
8.      YONGKI ARDIANTO                                 (0962068)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE PGRI DEWANTARA
TAHUN 2012
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA PENDIDIKAN (PINTAR) DUSUN TANJUNG
DESA TANJUNGGUNUNG KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata

TEDY ARYA       PRIWIBOWO                                    (0962018)
DEVI KURNIA ROHMAH                                (0962033)
DEVID LEKSONO                                             (0962034)
TIMUR PAMUNGKAS                                      (0962042)
NILA ARISSONA                                              (0962052)
RAHAYU SAFITRI                                            (0962056)
RICA SETYA RINI                                            (0962061)
YONGKI ARDIANTO                                       (0962068)

Jombang,  Desember 2012
Menyetujui,                                                                 Mengetahui,
Pembimbing                                                                Ketua Program Studi Akuntansi


Dwi Ermayanti,SE,MM.                                             Dra. Rachyu Purbowati, MSA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok memanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)  di Desa Tanjunggunung dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, kami menyadari bahwa tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Drs. Willy Sugianto, MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Dewantara Jombang.
  1. Ibu Dwi Ermayanti,SE,MM. selaku dosen pembimbing lapangan yang  telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
  2. Bapak Nur Ali, SE, MSM. Selaku ketua KKN Tematik Posdaya.
  3. Ibu Siti Makrufah selaku kepala PAUD AR-ROHMAN yang telah mendampingi dalam kegiatan KKN.
  4. Kepala Desa Tanjunggunung, Bapak Samsuri beserta jajaran dan staf Desa Tanjunggunung atas dukungannya selama kami KKN.
  5. Teman-teman yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik dan saran serta semua pihak yang banyak berperan membantu kelompok dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
Kelompok menyadari bahwa penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masih belum sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kelompok. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.


                                                                                       Jombang,  Desember 2012


Kelompok




DAFTAR KELOMPOK KKN POSDAYA PENDIDIKAN (PINTAR)

1.      TEDY ARYA PRIWIBOWO                             (0962018)
2.      DEVI KURNIA ROHMAH                                (0962033)
3.      DEVID LEKSONO                                             (0962034)
4.      TIMUR PAMUNGKAS                                      (0962042)
5.      NILA ARISSONA                                              (0962052)
6.      RAHAYU SAFITRI                                            (0962056)
7.      RICA SETYA RINI                                            (0962061)
8.      YONGKI ARDIANTO                                       (0962068)











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................    i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................    ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................   iii
DAFTAR KELOMPOK .....................................................................................   v
DAFTAR ISI ........................................................................................................  vi
BAB I  PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .................................................................................................    1
1.2  Tujuan ..............................................................................................................    3
1.3  Manfaat……………………………………………………………………….    5

1.4  Metode dan model pengembangan……………………………………………   5

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGGUNUNG
2.1 Kondisi Geografis ............................................................................................   6
2.2 Kependudukan ................................................................................................   7
2.3 Tata Pemerintahan ...........................................................................................   8
2.4 Keadaan Sosial Budaya.................................................................................... 16
..... 2.4.1 Keagamaan .............................................................................................. 16
..... 2.4.2 Organisasi Masyarakat ............................................................................  17
..... 2.4.3 Kebudayaan ............................................................................................ 18
..... 2.4.4 Perekonomian ......................................................................................... 20
..... 2.4.5 Kesehatan ............................................................................................... 22
..... 2.4.6 Pendidikan .............................................................................................. 23
BAB III PROGRAM KEGIATAN KKN di desa Tanjunggunung
3.1  Pemilihan dan penetuan program..................................................................... 25
3.2 Tujuan dan sasaran kegiatan ( Program KKN) ................................................ 27
3.3 Target atau hasil yang dicapai .......................................................................... 28
3.4 Kendala dan solusi ........................................................................................... 28
BAB IV Realisasi Program kegiatan KKN di desa Tanjunggunung
4.1 Kegiatan KKN dan hasil yang dicapai ............................................................ 31
4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi ........................................................... 33
4.3 Alternatif pemecahan masalah ......................................................................... 33
4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN ............................................. 33
4.5 Tolak ukur keberhasilan ................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpilan ....................................................................................................... 35
5.2 Saran ................................................................................................................ 35
Lampiran-lampiran 



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu aktivitas perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum.
Pada tahun akademik 2012/2013 STIE PGRI DEWANTARA angkatan pertama mengadakan suatu KKN Tematik Posdaya yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa disipilin ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu dalam satu desa/kelurahan atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik Posdaya menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah. Dan dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang, namun hanya membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan diaplikasikan di desa lewat KKN Tematik Posdaya. Mahasiswa hanya memfasilitator masyarakat baik aparatur desa maupun masyarakat itu sendiri.  Dalam KKN Tematik Posdaya ini mahasiswa juga tetap konsisten menjalankan program kerja dalam lingkup keilmuwannya. Sehingga di tuntut untuk bekerja secara propesional dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di kembalaikan ke masyarakat semula, karena kebutan itu datangnya dari masyarakat.
KKN Tematik Posdaya merupakan suatu program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata LP4M STIE PGRI DEWANTARA yang  menuntut mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam pelaksanaan pemberdayaan.
Sesuai dengan tema yang di usung Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Angkatan pertama Semester Gasal Tahun Akademik 2012/2013 yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya, maka  selaku mahasiswa peserta KKN tematik posdaya hendaknya selalu berusaha untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan yang timbul dikalangan masyarakat sehingga mendapatkan rencana program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung di Desa Tanjunggunung.
Di KKN tematik posdaya ini terdapat 3 macam posdaya, yaitu posdaya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Disini kami memilih posdaya pendidikan pintar di  PAUD AR-ROHMAN karena bagi kami PAUD AR- ROHMAN masih perlu pengembangan dibidang pembelajaran pada anak didiknya. Hal itu terlihat pada hari pertama kami KKN di tempat tersebut banyak yang harus diperbaiki, yang pertama pembelajaran pada anak didik masih terpaku pada buku sehingga kreatifitas anak terbatas. Kedua, para wali murid masih menunggui anaknya didalam ruangan belajar, sehingga kemandirian anak masih kurang. Ketiga pada saat pagi hari, senam yang digunakan masih senam lama sehingga tertinggal dengan sekolah yang lain dan anak didik kurang semangat dalam proses belajar. 
Dari hasil pengamatan tersebut kami membuat beberapa program. Program tersebut adalah mengajar di PAUD, mengadakan pelatihan senam untuk guru- guru PAUD, pelatihan pembuatan SKH dan RKH.
Mengajar di PAUD, kami membantu para pengajar untuk mengajar di PAUD dan membuat kegiatan pembelajaran untuk anak didik sehingga lebih berfariasi dan kreatifitas anak didik lebih berkembang. Pelatihan senam, untuk meningkatkan semangat anak didik ketika akan belajar dan tidak tertinggal dengan sekolah yang lain. Pelatihan pembuatan SKH dan RKH, membantu para pengajar dalam menyusun SKH dan RKH sehingga administrasi pembelajaran bisa lebih baik.



1.2  Tujuan
Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
KKN Tematik Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan membentuk, membina dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik pusat pembangunan. KKN Tematik Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan masyarakat sejahtera.
Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu, mengisi dan mengembangkan Lembaga Posdaya di desa secara sistematis. Posdaya yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan.
Dari beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka kami memilih posdaya pendidikan Pintar untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena kami ingin menambah ilmu pengetahuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini selain itu ada 2 anggota kelompok kami yang mempunyai pengalaman dibidang Pendidikan Anak Usia Dini.
1.3  Manfaat
  1. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan rasa bersosialisasi terhadap masyarakat dan mampu memberikan sumbangsih keilmuan yang telah diperoleh dari perkuliahan.
  1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya kegiatan KKN Tematik Posdaya masyarakat tentunya sangat terbantu dalam semua aspek baik dari segi aspek pendidikan, ekonomi maupun aspek kesehatan
  1. Bagi PAUD AR-Rohman
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat rencana pembelajaran.  
1.4  Metode dan Model Pengembangan
Disini kelompok menetapkan suatu program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh semua anggota, pengabdian diaplikasikan dengan bentuk mendampingi mengajar di PAUD, melakukan beberapa pelatihan untuk Guru PAUD meliputi pelatihan senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru), RKM   ( Rencana Kegiatan Mingguan), SKH ( Satuan Kegiatan Usaha ). 














 


BAB II
GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGGUNUNG
2.1         Kondisi Geografis
Desa Tanjunggunung berada di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Secara atministrasi terbagai atas  6 wilayah yang disebut dengan dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Sini, Dusun Kedung Jeruk, Dusun Kedung Putat, Dusun Bantengan, dan Dusun Pule. yang di intedrasikan dengan jalan desa sepanjang 5258 meter, Jarak desa dengan kota kecamatan Peterongan sekitar ±3 Km, jarak ibukota kabupaten Jombang sekitar ±6 Km dan dari ibukota Propinsi Jawa Timur, kota Surabaya ±80 Km. Batas wilayah Desa Tanjunggunung yaitu
Dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah utara                 : Desa Sumberagung
Sebelah selatan             : Desa Morosunggingan
Sebelah barat                 : Desa Dukuhklopo
Sebelah timur                 : Desa Sumber Rejo

Dengan luas wilayah desa 217,117 Ha, dengan bentang wilayah keseluruhan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 35 m dari permukaan air laut, suhu rata-rata antara 320C dengan rincian pembagian wilayah sebagi berikut :
1.         Luas tanah sawah                    : 12286 Ha
2.         Permukiman penduduk           : 48830 Ha
3.         Jalan                                        : 5258  m
4.         Makam                                    : 0,840 Ha
5.         Lain-lain                                  : 8,526 H.


777
 
 
Keadaan wilayah transportasi atau infrastruktur desa yang melewati Desa Tanjung Gunung termasuk strategis, bisa dijangkau dari berbagai arah. Arah jurusan Kedung Betik, terminal dan Mojokrapak Peterongan. Jembatan rata-rata dalam kondisi layak, hanya perlu pelebaran dan penambahan. Yang perlu ditangani dalam skala prioritas saat ini adalah pelebaran jalan antara terminal sampai Desa Tengaran yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung dan perbaikan jalan antara Tugu Sumber Rejo sampai Desa Dukuhklopo yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung.
2.2         Kependudukan
Jumlah penduduk desa Tanjunggunung pada tahun 2011 sejumlah 3.340 jiwa dengan jenis kelamin laki-laki 1.738 jiwa dan perempuan 1.602 jiwa, terbagi atas 981 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar pada 6 dusun sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Tanjunggunung

No
Dusun
Jumlah penduduk
Jumlah KK
1.
Kedung Jero
503
141
2.
Sini
689
196
3.
Tanjung
948
275
4.
Pule
461
148
5.
Bantengan
480
139
6.
Kedung Putat
259
82
JUMLAH
3340
981
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

2.3         Tata Pemerintahan
                 Desa Tanjunggunung merupakan bagian wilayah atministrasi kecamatan Peterongan, kabupaten Jombang, terbagi atas 6 wilayah yang disbut dusun, terdiri dari 12 RT (Rukun Tetangga), dan 7 RW (Rukun Warga) terdapat beberapa unsur-unsur pemerintahan seperti Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi Petani (GAPOKTAN) dan Karang Taruna, adapun struktur orgaisasi pemerintahan desa Tanjunggunung seperti yang di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA TANJUNGGUNUNG


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
 
 
KEPALA DESA
 
           








 

















            

Keterangan :                      Garis koordinasi
                                                Garis Instrukt

1111
 
 
        Perangkat Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang terdiri dari :
1.                  Kepala Desa                                              : Samsuri                                
2.                  Sekertaris Desa                             : Cipto Subagio ( PJS )
3.                  Staf Desa Urusan Umum              : Husain Lubis
4.                  Staf Desa Urusan Pemerintahan   : Cipto Subagio
5.                  Staf Desa Urusan Pembangunan  : Sudarmaji
6.                  Staf Desa Urusan Kesra                : Kabdali
7.                  Kepala Dusun Kedungjero                       : Basyorianto
8.                  Kepala Dusun Sini                                    : Purbianto
9.                  Kepala Dusun Tanjung                 : Moh. Yahya
10.              Kepala Dusun Pule                                   : Suyanto
11.              Kepala Dusun Bantengan             : Sutikno
12.              Kepala Dusun Kedung Putat                    : M. Mukhrim
Tugas perangkat Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah sebagai berikut :
1.      Kepala Desa
Tugas Kepala Desa : menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Wewenang Kepala Desa :                           
1.      Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
2.      Mengajukan rancangan Peraturan Desa.
3.      Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
4.      Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB-Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
5.      Membina kehidupan masyarakat Desa.
6.      Membina perekonomian Desa.
7.      Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif.
8.      Mewakili Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang– undangan.
9.      Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan.
Kewajiban Kepala Desa
1.      Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.      Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4.      Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5.    Melaksanakan prinsip tata pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan Nepotisme.
6.      Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan Desa.
7.      Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang – undangan.
8.      Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik.
9.      Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan Desa.
10.  Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa.
11.  Mendamaikan perselisihan Masyarakat di Desa.
12.  Mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa.
13.  Membina, mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14.  Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa.
15.  Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
2.      Sekertaris Desa
Tugas Sekertaris Desa : Membantu Kepala Desa dalam pembinaan administrasi dan pelayanan tekhnis administrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan di Desa.
Fungsi Sekertaris Desa
a.    Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.
b.   Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa.
c.    Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
d.   Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan.
e.    Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Desa.
3.      Staf Desa Urusan Umum
Tugas Staf Desa Urusan Umum : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsi Staf Desa Urusan Umum
1.   Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan.
2.   Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa.
3.   Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum.
4.   Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
5.   Pengelolaan administrasi perangkat Desa.
6.   Persiapan bahan-bahan laporan.
7.   Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada Sekretaris Desa.
b.      Staf Desa Urusan Pemerintahan
Tugas Staf Desa Urusan Pemerintahan : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam Penyusunan produk hukum Desa.
Fungsi Staf Desa Urusan Pemerintahan
                                                           i.         Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.
                                                         ii.         Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
                                                       iii.         Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.
                                                       iv.         Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa.
                                                         v.         Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaran pemerintahan Desa.
                                                       vi.         Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
                                                     vii.         Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.
c.       Staf Desa Urusan Pembangunan
Tugas Staf Desa Urusan Pembangunan : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta Penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.
Fungsi Staf Desa Urusan Pembangunan
                                                           i.         Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
                                                         ii.         Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan.
                                                       iii.         Pengelolaan tugas pembantuan.
                                                       iv.         Melaksanakan tugas lain yang dibaerikan oleh Kepala Desa.
d.      Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
Tugas Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
Fungsi Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
                                                              i.      Penyiapan bahan dan bahan & pelaksanaan program kegiatan keagamaan.
                                                            ii.      Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama.
                                                          iii.      Penyiapan bahan kdan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
                                                          iv.      Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Tanjunggunung susunan pengurus terdiri dari
1.      Ketua              : Sarno
2.      Wakil Ketua    : Suthon Sulaiman Spd
3.      Sekertaris        : Bambang Eko Prayitno
4.      Anggota          : Muhaimin
5.      Anggota          : Moh. Hanik Spd
6.      Anggota          : Sucipto Spd
7.      Anggota          : Sapari
8.      Anggota          : Sahlan
9.      Anggota          : Abdul Mukti
10.  Anggota          : Suparji Spd
11.  Anggota          : Basuki Bambang S
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2.4         Keadaan Sosial Budaya
2.4.1        Keagamaan
Mayoritas penduduk desa Tanjunggunung beragama Islam, Sarana peribadatan yang ada di desa Tanjunggunung cukup baik. Ada 6 Masjid dan 14 Mushola yang digunakan untuk kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan serta sholat berjamaah.
Organisasi keagamaan yang berkembang di masyarakat yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Dengan adanya organisasi tersebut, kehidupan masyarakat semakin terlihat kekayaan akan keanekaragaman dalam kehidupan keberagamaannya. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan yang ada, seperti: kegiatan yasin tahlil, serta pengajian kajian keagamaan. Selain itu, masyarakat juga memiliki lembaga pendidikan keagamaan masyarakat seperti Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyyah dan Jam’iyyah Thariqah.
Di sebagian besar wilayah desa Tanjunggunung sudah diadakan kelompok yasinan ibu-ibu serta remaja yang rutin dilaksanakan. Pada hari yang telah ditentukan yasinan akan digilir dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya dan di isi dengan ceramah keagamaan.
2.4.2        Organisasi Kemasyarakatan
Sebagaimana dijelaskan di atas organisasi kemasyarakatan yang terdapat di desa Tajunggungung terdiri atas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi Petani (GAPOKTAN) merupakan wadah diskusi dan pemberdayaan bagi petani di desa Tanjunggunung, Karang Taruna dan PIK merupakan organisasi untuk pembinaan dan wadah kegiatan remaja-remaja setempat, organisasi keagamaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Koprasi Wanita sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
2.4.3        Kebudayaan
Sebagaimana masyarakat pedesaan pada umumnya, masyarakat desa Tanjunggunung adalah masyarakat yang masih menjunjung tinggi tradisi-tradisi lama, mayoritas merupakan suku jawa dan masih menjujung tinggi adat istiadat dan budaya Jawa dalam setiap kegiatan dan aktifitasnya, Adat istiadat di desa Tanjunggunung juga masih dilestarikan dengan baik, seperti adat dalam tatacara upacara perkawinan, kelahiran, kematian, peringatan hari besar keagamaan ataupun perayaan dalam penanggalan jawa, pengelolaan tanah pertanian. Sedangkan seni budaya lama yang berkembang di desa Tanjunggunung adalah kesenian jaranan, tari remo dan pagelaran wayang kulit.
Serta mayarakat tetap  melestarikan budaya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari ini mencerminkan tingginya rasa solidaritas dan sosial masyarakat, tercerminkan dalam kebiasaan bantu-membantu antara satu dengan yang lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan baik yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi maupun kelompok seperti kerja bakti membersihkan lingkungan desa, memanen hasil pertanian serta mengolah lahan pertanian, membangun rumah ataupun tempat-tempat ibadah serta bersih desa dan sukuran dalam acara hari besar keagamaan ataupun bantu-membantu dalam musibah. Hal lain yang tetap terpelihara dalam kehidupan masyarakat desa Tanjunggunung ialah rasa toleransi atas perbedaan aliran beragama antar warga masyarakat.
Kebudayaan yang masih dilestarikan di Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah ludruk dan sedekah desa ( ruwat desa ). Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum). Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh.
Sedekah Desa adalah upacara ritual tradisional dimana para warga desa menyatakan syukur atas hasil panen yang baik sehingga mereka bisa hidup dengan bahagia mempunyai cukup sandang dan pangan, hidup selamat dan berkecukupan. Mereka berharap tahun depan dan selanjutnya mereka akan tetap bisa menikmati kehidupan ini atau bahkan bisa hidup lebih baik. Pelaksanaan upacara sedekah Desa, penduduk membersihkan desanya secara fisik antara lain memperbaiki jalan desa, saluran irigasi, membersihkan atau mengecat rumah dan pagar rumahnya masing-masing serta membersihkan makam desa kemudian setelah kegiatan bersih desa selesai untuk selanjutnya semua warga makan tumpeng bersama – sama. Hal ini selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen, maupun keselamatan desa agar kedepan juga dapat lebih baik lagi juga dapat mempererat rasa persaudaraan warga Desa Tanjunggunung, warga akan saling bergotongroyong dan saling membantu , adat-istiadat inilah yang masih dipertahankan di Desa Tanjunggunung.
2.4.4        Perekonomian

Desa Tanjunggunung termasuk desa yang potensial dalam bidang pertanian dan peternakan. Masyarakat desa Tanjunggunung pada umumnya adalah masyarakat petani penggarap sawah dengan hasil utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, jagung, umbi-umbian dan tanaman tebu dan sebagian bekerja sebagai pedagang, pekerja swasta dan PNS. Adapun rincian mata pencariaan penduduk desa Tanjunggunung sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian

No
Mata Pencarian
Jumlah Jiwa
1
Petani
268
2
Perikanan
16
3
Industri
6
4
Perdagangan
66
5
PNS/ TNI /POLISI
54
6
Pegawai Swasta
124
7
Buruh Tani/ Pabrik
615
8
LAIN – LAIN
81
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

Masyarakat desa Tanjunggunung selain memanfaatkan lahan untuk kegiatan pertanian juga memanfaatkanya untuk kegiatan peternakan. Kegiatan peternakan yang dilakukan seperti ternak sapi, kambing, bebek, ayam dan lain-lain. Kegiatan ini sangat menyokong perekonomian masyarakat baik kebutuhan harian ataupun kebutuhan lain yang bersifat insidental, dengan sarana jalan sepanjang 5258 meter sebagai sarana penujuang mobilisasi penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi, adapun kegiatan industri, perdagangan dan usaha masyarakat di sajikan sebagi berikut:
Tabel 2.3
Kegiatan Usaha

No.
Jenis Industri dan Krajinan
Jumlah
Tenaga Kerja
1.
Usaha  Industri Rumah Tangga
4 unit
24 orang
2.
Usaha Industri Kecil dan Sedang
5 unit
45 orang
3.
Pracangan
18 buah
20 orang
4.
Warung
11 buah
20 orang
5.
Kios / Rombong
8 buah
17 orang
6.
Pedagang Kaki Lima
6 buah
10 orang
7.
Transportasi
5 buah
12 orang
8.
Jasa Hiburan
2 buah
2 orang
9.
Jasa Medis
2 buah
2 orang
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
2.4.5        Kesehatan
Dalam menunjang kesehatan masyarakat yang juga menjadi prioritas dalam program peningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sebagi upaya untuk membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera berbagai kegiatan telah dilakukan kadet kesehatan, pemerintah desa Tanjunggunung bersama masyarakat desa. Program kesehatan yang dicanangkan meliputi tiga hal, yakni: (1) Standard Kesehatan Balita dan Keluarga, (2) Pelayanan Kesehatan, dan (3) Kesehatan Lingkungan. Program tersebut ditunjang degan fasilitas dan program, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 2.4
Program Penujang Kesehatan

No.
Penunjang Kesehatan
Keterangan
1.
Polindes
1 unit
2.
Bidan desa
2 orang
3
Paramedis
1 orang
2.
Posyandu Balita
1 kali dalam 1 bulan
3.
Posyandu Lansia
1 kali dalam 1 bulan
     Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Jarak desa dengan Puskesmas ± 3 km dan Rumah Sakit Umum ± 5 km. Terdapat sanitasi umum berupa sumber air bersih berasal dari sumur galian / pompa dan sungai. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dilakukan kerjabakti bersama disekitar lingkungan desa.

2.4.6        Pendidikan

Pihak pemerintah desa sadar betul bahwa persoalan pembangunan dan pengelolaan Desa Tanjunggunung ke depan di segala sektor, sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu pendidikan merupakan faktor utama yang menjadi dasar masyarakat guna mempersiapkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusianya, dari generasi ke generasi.









Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa
1.
TK/PAUD
104
2.
SD / SEDERAJAT
358
3.
SMP/SEDERAJAT
454
4.
SMA /SEDERAJAT
358
5.
PERGURUAN TINGGI
36
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

 Sebagairealisasinya di desa Tanjunggunung terdapat lembaga formal/sekolah, sebagi berikut :
Tabel 2.6
Sarana Pendidikan di Desa Tanjunggunung

NO.
PRASARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
1.
SMA / SEDERAJAT
-
2.
SMP / SEDERAJAT
1
3.
SD / SEDERAJAT
2
4.
TK/PAUD
3
5.
TPA
6
6.
Program penyetaraan pendidikan paket B (setara SMP)
1
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung








BAB III
PROGRAM KEGIATAAN KKN DESA TANJUNGGUNUNG
3.1 Pemilihan dan Penentuan Program
                                    Dari beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka kami memilih posdaya pendidikan untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena ada beberapa anggota dari kelompok kami yang memiliki pengalaman dalam mengajar di PAUD, sehingga kami lebih mudah dalam membuat program yang akan kami terapkan pada objek KKN kami. Selain itu dari beberapa anggota kelompok kami memiliki waktu luang di pagi hari sehingga dapat menggantikan anggota kelompok kami apabila sedang bekerja. Dan alasan kelompok kami memilih posdaya pendidikan adalah karena kami ingin mencari pengalaman dalam dunia pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam bidang pendidikan.
                        Setelah kami memilih posdaya pendidikan sebagai objek KKN, kami melakukan observasi dan pendekatan pada para tutor, dari observasi dan pendekatan tersebut kami menentukan program-program yang akan kami lakukan di PAUD AR-ROHMAN. Program yang pertama kali kami buat adalah mengajar anak didik, pelatihan senam SRIBU kepada para tutor serta membuat program pembelajaran karena PAUD tersebut. Adapun alasan kami membuat program tersebut adalah :

  1. Mengajar di PAUD
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat rencana pembelajaran.  
  1. Pelatihan Senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru)
Pada objek KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, kami membuat program pelatihan senam SRIBU yang belum diterapkan di PAUD AR-ROHMAN sebab para pengajar belum menguasai senam tersebut, dikarenakan gerakan yang rumit. 
Pelatihan Rencana Pembelajaran
Setelah kami melakukan pendekatan pada para pengajar, kami menangkap beberapa hal dari segi pembelajaran yang ada pada objek KKN. Adanya kekurangan dalam rencana pembelajaran. Pada objek KKN rencana pembelajaran meliputi RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian )  belum dapat diterapkan dengan maksimal karena keterbatasan dari sumber daya yang ada.
3.2  Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran dalam program yang kami buat pada objek KKN adalah sebagai berikut :
1. Tujuan program KKN adalah:
1)      Mengajar serta membantu para tutor dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk pengabdian kami  dan menambah pengetahuan kami dalam dunia pendidikan selain itu kami dapat belajar banyak dari karakteristik anak serta cara menghadapinya meskipun pengetahuan kami masih minim dalam menagani anak-anak.
2)      Pelatihan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) kami jadikan program KKN dengan tujuan untuk mengenalkan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) pada para pengajar serta mensosialisasikan senam pada anak didik PAUD AR-ROHMAN pada setiap pagi sebelum anak didik belajar dikelas bersama guru.
3)      Menambah pengetahuan para pengajar dalam menyusun rencana pembelajaran berupa RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ).
2. Sasaran program KKN:
1)      Dalam proses belajar mengajar yang menjadi sasaran program kami adalah peserta didik PAUD AR-ROHMAN
2)      Pelatihan senam ini sasaran utama adalah para  pengajar yang kemudian disosialisasikan kepada  anak didik
3)      Sasaran dari pelatihan program rencana pembelajaran adalah para pengajar PAUD AR-ROHMAN dan MARDI DHARMA
3.3  Target atau hasil yang dicapai
Target yang dapat kami capai dari program-program yang kami buat adalah sebagai berikut:
1.      Dalam proses belajar mengajar target yang dapat kami capai adalah sebagian anak dapat menangkap materi yang diberikan serta ikut berperan aktif didalam kelas.
2.      Hasil dari pelatihan Senam Ria Indonesia Baru bagi para pengajar sudah banyak yang bisa mengikuti gerakan senam dan untuk anak didik mereka merasa senang karena mendapat senam baru meskipun dalam praktiknya mereka masih belum bisa meniru gerakan senam yang sulit.
3.      Para pengajar lebih mengetahui langkah-langkah membuat rencana pembelajaran dan paham cara menyusunnya.

3.4  Kendala dan Solusi
Dalam menjalankan program KKN ini tentu ada kendala-kendala yang kami hadapi. Dalam proses belajar mengajar kendala yang kami temui adalah setiap anak memiliki daya tangkap dan kecakapan yang berbeda sehingga ada yang sudah mengerti materi yang disampaikan, ada yang sedikit-sedikit mengerti, ada juga anak yang tidak begitu peduli dan bermain sendiri tetapi dia mengerti materi yang kami sampaikan. Untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan pendekatan dan memberikan motivasi pada anak dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan sehingga mereka tetap semangat dalam belajar.
Untuk pelatihan senam bagi para pengajar kendala yang kami temui adalah para tutor kesulitan mengikuti gerakan-gerakan senam yang bervariasi dan kurangnya power. Dalam senam tertentu hal yang utama adalah power, sehingga berpengaruh terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan. Solusi dari pelatihan senam ini adalah para pengajar dalam pelatihan harus memperhatikan gerakan-gerakan senam dan berlatih terus untuk menghafal gerakannya. Selain kami melatih para pengajar senam Senam Ria Indonesia Baru kami juga langsung menerapkan pada anak didik setiap pagi sebelum memulai proses belajar didalam kelas. Kendala yang kami hadapi juga tidak jauh berbeda yaitu anak-anak tidak bisa mengikuti gerakan senam yang sulit, ada yang bermain sendiri, ada yang diam dan memperhatikan saja namun perlahan-lahan mengikuti juga. Untuk mengatasi kendala tersebut seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya yaitu setiap pagi sebelum melakukan pembelajaran didalam kelas, anak-anak diajak berbaris dan menyanyi  kemudian senam SRIBU bersama-sama.
Sementara untuk rencana pembelajaran kendala yang kami temukan adalah para tutor kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Kesulitan ini dikarenakan kurang paham terhadap langkah-langkah menyusun program pembelajaran. Pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bagi para tutor. Para pengajar tentu bisa bertanya langsung pada narasumber dari PAUD AR-RAHMAN Jombang yaitu Ibu Triana dengan lebih leluasa karena lingkup peserta adalah rekan kerja sendiri dan pengajar yang berasal dari satu desa sehingga para tutor tidak perlu merasa canggung karena pelatihan juga bersifat nonformal tidak seperti pelatihan-pelatihan lain yang bersifat formal dan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah.
BAB IV
REALISASI PROGRAM KKN DI DESA
   4.1 Kegiatan KKN dan Hasil yang dicapai (lengkap dengan rincian biaya).
               Pelatihan senam SRIBU dan rencana pembelajaran PAUD. Kami memilih pelatihan senam SRIBU dan pelatihan rencana pembelajaran PAUD, menurut kami memiliki banyak manfaat, yaitu dikarenakan keterbatasan SDM, maka dengan adanya pelatihan tersebut dapat menambah wawasan dalam hal pembelajaran  pada anak sehingga tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain dan bisa bersaing.
Adapun rincian biaya tiap kegiatan yaitu :














RINCIAN BIAYA KEGIATAN KKN
POSDAYA PENDIDIKAN PINTAR
A.
1
     2



B
19/10/12



2/11/12



3/11/12




13/11/12





PEMASUKAN
Dana dari Kampus
Iuran Kelompok
-  Kelompok Pintar
-  Kelompok Cerdas
     TOTAL PEMASUKAN
     PENGELUARAN
Jalan- jalan anak PAUD
- Kue untuk anak- anak
-  Kue untuk guru
Jumlah
Pelatihan Senam SRIBU
-     Air mineral
-     Snack
Jumlah
Pelatihan Pembelajaran Guru
-          Air mineral
-          Snack
-          Transport nara sumber
Jumlah
Perpisahan
-          Kue untuk anak- anak
-          Kue untuk guru
-          Kenang- kenangan APE Balok
Jumlah
TOTAL PENGELUARAN
      SALDO

Rp 500.000

Rp  46.000
      Rp 100.000



Rp 18.000
      Rp 11.700


Rp 14.000
      Rp 20.000
        

Rp   14.000
Rp   25.800
      Rp 100.000


Rp  21.000
Rp  12.000
      Rp 350.000





   




     Rp 29.700



Rp  34.000




Rp139.800




Rp383.000





Rp646.000
















(Rp646.00)
0

4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi
      Hambatan dalam pelaksanaan KKN ini terletak pada biaya, sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana kurang lengkap sehingga kami para mahasiswa mempersiapkan materi dan media sendiri . Biaya dari kampus untuk pos pendidikan terbatas, sehingga sebisa mungkin kami harus memaksimalkan dana yang ada untuk melaksanakan kegiatan. Kesadaran dan kedisiplinan para pendidik juga kurang , pada saat pelatihan ada yang tidak bisa hadir, padahal jauh-jauh hari sudah diinformasikan.
1.2  Alternatif pemecahan masalah
a.       Untuk sarana dan prasrana yang kurang, kami para mahasiswa harus mempersiapkan materi  dan media sendiri.
b.      Dalam hal biaya yang minim, jika terjadi kekurangan, kami mahasiswa menggunakan uang pribadi untuk menutup biaya tersebut.
c.       Kesadaran dan kedisiplinan pendidik yang kurang harus diperbaiki.
1.3  Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN
Dengan adanya posdaya pendidikan pintar tentunya sangat membantu pengajar dan wali murid dalam proses belajar mengajar, karena dari kami bisa mewujudkan suatu metode pembelajaran yang beragam seperti kami membuat dan menyiapkan materi dan media belajar sendiri yang tidak terpaku pada buku. Selain itu anggota kelompok dapat membantu mendampingi dalam hal pengawasan terhadap para peserta didik.
4.5 Tolak ukur keberhasilan                                                   
                        Dari program yang telah kami susun, semua kegiatan dapat terealisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari progam- program kami yang pertama dalam proses belajar mengajar, sebagian anak didik memahami materi yang telah kami sampaikan. Kedua, program pelatihan senam bagi para pengajar yang sebelumnya belum bisa gerakan Senam Ria Indonesia Baru ( SRIBU ) sekarang sudah mampu dan bisa mensosialisasikan pada anak didiknya. Terakhir, program pelatihan Rencana Pembelajaran yang meliputi RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ) para pengajar sudah bisa membuat rencana pembelajaran tersebut.







BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
        Pelaksanaan dari KKN Tematik Posdaya Pendidikan (Pintar) dengan program yaitu:
1.      Mengajar anak didik di PAUD AR ROHMAN
2.      Pelatihan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU), dan 
3.      Pelatihan Rencana Pembelajaran
Telah kami laksanakan dengan baik. Ketiga program tersebut sangat direspon baik oleh para pengajar, wali murid masyarakat serta anak-anak didik. Dengan adanya program-program tersebut dapat memberikan wawasan serta pengembangan dalam proses belajar mengajar sehingga anak tidak menjadi bosan pada saat proses pembelajaran.
5.2 Saran
      Agar program yang telah kami jalankan dapat diteruskan oleh para pengajar sehingga dalam proses belajar mengajar ada variasi model pembelajaran yang tidak membosankan bagi anak didik dan untuk para pengajar dapat membuat rencana pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif bagi anak didiknya.




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu aktivitas perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum.
Pada tahun akademik 2012/2013 STIE PGRI DEWANTARA angkatan pertama mengadakan suatu KKN Tematik Posdaya yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa disipilin ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu dalam satu desa/kelurahan atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik Posdaya menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah. Dan dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang, namun hanya membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan diaplikasikan di desa lewat KKN Tematik Posdaya. Mahasiswa hanya memfasilitator masyarakat baik aparatur desa maupun masyarakat itu sendiri.  Dalam KKN Tematik Posdaya ini mahasiswa juga tetap konsisten menjalankan program kerja dalam lingkup keilmuwannya. Sehingga di tuntut untuk bekerja secara propesional dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di kembalaikan ke masyarakat semula, karena kebutan itu datangnya dari masyarakat.
KKN Tematik Posdaya merupakan suatu program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata LP4M STIE PGRI DEWANTARA yang  menuntut mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam pelaksanaan pemberdayaan.
Sesuai dengan tema yang di usung Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Angkatan pertama Semester Gasal Tahun Akademik 2012/2013 yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya, maka  selaku mahasiswa peserta KKN tematik posdaya hendaknya selalu berusaha untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan yang timbul dikalangan masyarakat sehingga mendapatkan rencana program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung di Desa Tanjunggunung.
Di KKN tematik posdaya ini terdapat 3 macam posdaya, yaitu posdaya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Disini kami memilih posdaya pendidikan pintar di  PAUD AR-ROHMAN karena bagi kami PAUD AR- ROHMAN masih perlu pengembangan dibidang pembelajaran pada anak didiknya. Hal itu terlihat pada hari pertama kami KKN di tempat tersebut banyak yang harus diperbaiki, yang pertama pembelajaran pada anak didik masih terpaku pada buku sehingga kreatifitas anak terbatas. Kedua, para wali murid masih menunggui anaknya didalam ruangan belajar, sehingga kemandirian anak masih kurang. Ketiga pada saat pagi hari, senam yang digunakan masih senam lama sehingga tertinggal dengan sekolah yang lain dan anak didik kurang semangat dalam proses belajar. 
Dari hasil pengamatan tersebut kami membuat beberapa program. Program tersebut adalah mengajar di PAUD, mengadakan pelatihan senam untuk guru- guru PAUD, pelatihan pembuatan SKH dan RKH.
Mengajar di PAUD, kami membantu para pengajar untuk mengajar di PAUD dan membuat kegiatan pembelajaran untuk anak didik sehingga lebih berfariasi dan kreatifitas anak didik lebih berkembang. Pelatihan senam, untuk meningkatkan semangat anak didik ketika akan belajar dan tidak tertinggal dengan sekolah yang lain. Pelatihan pembuatan SKH dan RKH, membantu para pengajar dalam menyusun SKH dan RKH sehingga administrasi pembelajaran bisa lebih baik.



1.2  Tujuan
Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
KKN Tematik Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan membentuk, membina dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik pusat pembangunan. KKN Tematik Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan masyarakat sejahtera.
Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu, mengisi dan mengembangkan Lembaga Posdaya di desa secara sistematis. Posdaya yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan.
Dari beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka kami memilih posdaya pendidikan Pintar untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena kami ingin menambah ilmu pengetahuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini selain itu ada 2 anggota kelompok kami yang mempunyai pengalaman dibidang Pendidikan Anak Usia Dini.
1.3  Manfaat
  1. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan rasa bersosialisasi terhadap masyarakat dan mampu memberikan sumbangsih keilmuan yang telah diperoleh dari perkuliahan.
  1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya kegiatan KKN Tematik Posdaya masyarakat tentunya sangat terbantu dalam semua aspek baik dari segi aspek pendidikan, ekonomi maupun aspek kesehatan
  1. Bagi PAUD AR-Rohman
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat rencana pembelajaran.  
1.4  Metode dan Model Pengembangan
Disini kelompok menetapkan suatu program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh semua anggota, pengabdian diaplikasikan dengan bentuk mendampingi mengajar di PAUD, melakukan beberapa pelatihan untuk Guru PAUD meliputi pelatihan senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru), RKM   ( Rencana Kegiatan Mingguan), SKH ( Satuan Kegiatan Usaha ). 














 


BAB II
GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGGUNUNG
2.1         Kondisi Geografis
Desa Tanjunggunung berada di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Secara atministrasi terbagai atas  6 wilayah yang disebut dengan dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Sini, Dusun Kedung Jeruk, Dusun Kedung Putat, Dusun Bantengan, dan Dusun Pule. yang di intedrasikan dengan jalan desa sepanjang 5258 meter, Jarak desa dengan kota kecamatan Peterongan sekitar ±3 Km, jarak ibukota kabupaten Jombang sekitar ±6 Km dan dari ibukota Propinsi Jawa Timur, kota Surabaya ±80 Km. Batas wilayah Desa Tanjunggunung yaitu
Dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah utara                 : Desa Sumberagung
Sebelah selatan             : Desa Morosunggingan
Sebelah barat                 : Desa Dukuhklopo
Sebelah timur                 : Desa Sumber Rejo

Dengan luas wilayah desa 217,117 Ha, dengan bentang wilayah keseluruhan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 35 m dari permukaan air laut, suhu rata-rata antara 320C dengan rincian pembagian wilayah sebagi berikut :
1.         Luas tanah sawah                    : 12286 Ha
2.         Permukiman penduduk           : 48830 Ha
3.         Jalan                                        : 5258  m
4.         Makam                                    : 0,840 Ha
5.         Lain-lain                                  : 8,526 H.


777
 
 
Keadaan wilayah transportasi atau infrastruktur desa yang melewati Desa Tanjung Gunung termasuk strategis, bisa dijangkau dari berbagai arah. Arah jurusan Kedung Betik, terminal dan Mojokrapak Peterongan. Jembatan rata-rata dalam kondisi layak, hanya perlu pelebaran dan penambahan. Yang perlu ditangani dalam skala prioritas saat ini adalah pelebaran jalan antara terminal sampai Desa Tengaran yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung dan perbaikan jalan antara Tugu Sumber Rejo sampai Desa Dukuhklopo yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung.
2.2         Kependudukan
Jumlah penduduk desa Tanjunggunung pada tahun 2011 sejumlah 3.340 jiwa dengan jenis kelamin laki-laki 1.738 jiwa dan perempuan 1.602 jiwa, terbagi atas 981 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar pada 6 dusun sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Tanjunggunung

No
Dusun
Jumlah penduduk
Jumlah KK
1.
Kedung Jero
503
141
2.
Sini
689
196
3.
Tanjung
948
275
4.
Pule
461
148
5.
Bantengan
480
139
6.
Kedung Putat
259
82
JUMLAH
3340
981
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

2.3         Tata Pemerintahan
                 Desa Tanjunggunung merupakan bagian wilayah atministrasi kecamatan Peterongan, kabupaten Jombang, terbagi atas 6 wilayah yang disbut dusun, terdiri dari 12 RT (Rukun Tetangga), dan 7 RW (Rukun Warga) terdapat beberapa unsur-unsur pemerintahan seperti Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi Petani (GAPOKTAN) dan Karang Taruna, adapun struktur orgaisasi pemerintahan desa Tanjunggunung seperti yang di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA TANJUNGGUNUNG


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
 
 
KEPALA DESA
 
           








 

















            

Keterangan :                      Garis koordinasi
                                                Garis Instrukt

1111
 
 
        Perangkat Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang terdiri dari :
1.                  Kepala Desa                                              : Samsuri                                
2.                  Sekertaris Desa                             : Cipto Subagio ( PJS )
3.                  Staf Desa Urusan Umum              : Husain Lubis
4.                  Staf Desa Urusan Pemerintahan   : Cipto Subagio
5.                  Staf Desa Urusan Pembangunan  : Sudarmaji
6.                  Staf Desa Urusan Kesra                : Kabdali
7.                  Kepala Dusun Kedungjero                       : Basyorianto
8.                  Kepala Dusun Sini                                    : Purbianto
9.                  Kepala Dusun Tanjung                 : Moh. Yahya
10.              Kepala Dusun Pule                                   : Suyanto
11.              Kepala Dusun Bantengan             : Sutikno
12.              Kepala Dusun Kedung Putat                    : M. Mukhrim
Tugas perangkat Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah sebagai berikut :
1.      Kepala Desa
Tugas Kepala Desa : menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Wewenang Kepala Desa :                           
1.      Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
2.      Mengajukan rancangan Peraturan Desa.
3.      Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
4.      Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB-Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
5.      Membina kehidupan masyarakat Desa.
6.      Membina perekonomian Desa.
7.      Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif.
8.      Mewakili Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang– undangan.
9.      Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan.
Kewajiban Kepala Desa
1.      Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.      Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4.      Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5.    Melaksanakan prinsip tata pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan Nepotisme.
6.      Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan Desa.
7.      Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang – undangan.
8.      Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik.
9.      Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan Desa.
10.  Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa.
11.  Mendamaikan perselisihan Masyarakat di Desa.
12.  Mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa.
13.  Membina, mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14.  Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa.
15.  Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
2.      Sekertaris Desa
Tugas Sekertaris Desa : Membantu Kepala Desa dalam pembinaan administrasi dan pelayanan tekhnis administrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan di Desa.
Fungsi Sekertaris Desa
a.    Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.
b.   Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa.
c.    Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
d.   Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan.
e.    Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Desa.
3.      Staf Desa Urusan Umum
Tugas Staf Desa Urusan Umum : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsi Staf Desa Urusan Umum
1.   Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan.
2.   Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa.
3.   Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum.
4.   Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
5.   Pengelolaan administrasi perangkat Desa.
6.   Persiapan bahan-bahan laporan.
7.   Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada Sekretaris Desa.
b.      Staf Desa Urusan Pemerintahan
Tugas Staf Desa Urusan Pemerintahan : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam Penyusunan produk hukum Desa.
Fungsi Staf Desa Urusan Pemerintahan
                                                           i.         Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.
                                                         ii.         Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
                                                       iii.         Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.
                                                       iv.         Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa.
                                                         v.         Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaran pemerintahan Desa.
                                                       vi.         Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
                                                     vii.         Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.
c.       Staf Desa Urusan Pembangunan
Tugas Staf Desa Urusan Pembangunan : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta Penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.
Fungsi Staf Desa Urusan Pembangunan
                                                           i.         Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
                                                         ii.         Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan.
                                                       iii.         Pengelolaan tugas pembantuan.
                                                       iv.         Melaksanakan tugas lain yang dibaerikan oleh Kepala Desa.
d.      Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
Tugas Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
Fungsi Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
                                                              i.      Penyiapan bahan dan bahan & pelaksanaan program kegiatan keagamaan.
                                                            ii.      Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama.
                                                          iii.      Penyiapan bahan kdan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
                                                          iv.      Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Tanjunggunung susunan pengurus terdiri dari
1.      Ketua              : Sarno
2.      Wakil Ketua    : Suthon Sulaiman Spd
3.      Sekertaris        : Bambang Eko Prayitno
4.      Anggota          : Muhaimin
5.      Anggota          : Moh. Hanik Spd
6.      Anggota          : Sucipto Spd
7.      Anggota          : Sapari
8.      Anggota          : Sahlan
9.      Anggota          : Abdul Mukti
10.  Anggota          : Suparji Spd
11.  Anggota          : Basuki Bambang S
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2.4         Keadaan Sosial Budaya
2.4.1        Keagamaan
Mayoritas penduduk desa Tanjunggunung beragama Islam, Sarana peribadatan yang ada di desa Tanjunggunung cukup baik. Ada 6 Masjid dan 14 Mushola yang digunakan untuk kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan serta sholat berjamaah.
Organisasi keagamaan yang berkembang di masyarakat yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Dengan adanya organisasi tersebut, kehidupan masyarakat semakin terlihat kekayaan akan keanekaragaman dalam kehidupan keberagamaannya. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan yang ada, seperti: kegiatan yasin tahlil, serta pengajian kajian keagamaan. Selain itu, masyarakat juga memiliki lembaga pendidikan keagamaan masyarakat seperti Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyyah dan Jam’iyyah Thariqah.
Di sebagian besar wilayah desa Tanjunggunung sudah diadakan kelompok yasinan ibu-ibu serta remaja yang rutin dilaksanakan. Pada hari yang telah ditentukan yasinan akan digilir dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya dan di isi dengan ceramah keagamaan.
2.4.2        Organisasi Kemasyarakatan
Sebagaimana dijelaskan di atas organisasi kemasyarakatan yang terdapat di desa Tajunggungung terdiri atas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi Petani (GAPOKTAN) merupakan wadah diskusi dan pemberdayaan bagi petani di desa Tanjunggunung, Karang Taruna dan PIK merupakan organisasi untuk pembinaan dan wadah kegiatan remaja-remaja setempat, organisasi keagamaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Koprasi Wanita sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
2.4.3        Kebudayaan
Sebagaimana masyarakat pedesaan pada umumnya, masyarakat desa Tanjunggunung adalah masyarakat yang masih menjunjung tinggi tradisi-tradisi lama, mayoritas merupakan suku jawa dan masih menjujung tinggi adat istiadat dan budaya Jawa dalam setiap kegiatan dan aktifitasnya, Adat istiadat di desa Tanjunggunung juga masih dilestarikan dengan baik, seperti adat dalam tatacara upacara perkawinan, kelahiran, kematian, peringatan hari besar keagamaan ataupun perayaan dalam penanggalan jawa, pengelolaan tanah pertanian. Sedangkan seni budaya lama yang berkembang di desa Tanjunggunung adalah kesenian jaranan, tari remo dan pagelaran wayang kulit.
Serta mayarakat tetap  melestarikan budaya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari ini mencerminkan tingginya rasa solidaritas dan sosial masyarakat, tercerminkan dalam kebiasaan bantu-membantu antara satu dengan yang lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan baik yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi maupun kelompok seperti kerja bakti membersihkan lingkungan desa, memanen hasil pertanian serta mengolah lahan pertanian, membangun rumah ataupun tempat-tempat ibadah serta bersih desa dan sukuran dalam acara hari besar keagamaan ataupun bantu-membantu dalam musibah. Hal lain yang tetap terpelihara dalam kehidupan masyarakat desa Tanjunggunung ialah rasa toleransi atas perbedaan aliran beragama antar warga masyarakat.
Kebudayaan yang masih dilestarikan di Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah ludruk dan sedekah desa ( ruwat desa ). Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum). Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh.
Sedekah Desa adalah upacara ritual tradisional dimana para warga desa menyatakan syukur atas hasil panen yang baik sehingga mereka bisa hidup dengan bahagia mempunyai cukup sandang dan pangan, hidup selamat dan berkecukupan. Mereka berharap tahun depan dan selanjutnya mereka akan tetap bisa menikmati kehidupan ini atau bahkan bisa hidup lebih baik. Pelaksanaan upacara sedekah Desa, penduduk membersihkan desanya secara fisik antara lain memperbaiki jalan desa, saluran irigasi, membersihkan atau mengecat rumah dan pagar rumahnya masing-masing serta membersihkan makam desa kemudian setelah kegiatan bersih desa selesai untuk selanjutnya semua warga makan tumpeng bersama – sama. Hal ini selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen, maupun keselamatan desa agar kedepan juga dapat lebih baik lagi juga dapat mempererat rasa persaudaraan warga Desa Tanjunggunung, warga akan saling bergotongroyong dan saling membantu , adat-istiadat inilah yang masih dipertahankan di Desa Tanjunggunung.
2.4.4        Perekonomian

Desa Tanjunggunung termasuk desa yang potensial dalam bidang pertanian dan peternakan. Masyarakat desa Tanjunggunung pada umumnya adalah masyarakat petani penggarap sawah dengan hasil utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, jagung, umbi-umbian dan tanaman tebu dan sebagian bekerja sebagai pedagang, pekerja swasta dan PNS. Adapun rincian mata pencariaan penduduk desa Tanjunggunung sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian

No
Mata Pencarian
Jumlah Jiwa
1
Petani
268
2
Perikanan
16
3
Industri
6
4
Perdagangan
66
5
PNS/ TNI /POLISI
54
6
Pegawai Swasta
124
7
Buruh Tani/ Pabrik
615
8
LAIN – LAIN
81
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

Masyarakat desa Tanjunggunung selain memanfaatkan lahan untuk kegiatan pertanian juga memanfaatkanya untuk kegiatan peternakan. Kegiatan peternakan yang dilakukan seperti ternak sapi, kambing, bebek, ayam dan lain-lain. Kegiatan ini sangat menyokong perekonomian masyarakat baik kebutuhan harian ataupun kebutuhan lain yang bersifat insidental, dengan sarana jalan sepanjang 5258 meter sebagai sarana penujuang mobilisasi penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi, adapun kegiatan industri, perdagangan dan usaha masyarakat di sajikan sebagi berikut:
Tabel 2.3
Kegiatan Usaha

No.
Jenis Industri dan Krajinan
Jumlah
Tenaga Kerja
1.
Usaha  Industri Rumah Tangga
4 unit
24 orang
2.
Usaha Industri Kecil dan Sedang
5 unit
45 orang
3.
Pracangan
18 buah
20 orang
4.
Warung
11 buah
20 orang
5.
Kios / Rombong
8 buah
17 orang
6.
Pedagang Kaki Lima
6 buah
10 orang
7.
Transportasi
5 buah
12 orang
8.
Jasa Hiburan
2 buah
2 orang
9.
Jasa Medis
2 buah
2 orang
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
2.4.5        Kesehatan
Dalam menunjang kesehatan masyarakat yang juga menjadi prioritas dalam program peningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sebagi upaya untuk membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera berbagai kegiatan telah dilakukan kadet kesehatan, pemerintah desa Tanjunggunung bersama masyarakat desa. Program kesehatan yang dicanangkan meliputi tiga hal, yakni: (1) Standard Kesehatan Balita dan Keluarga, (2) Pelayanan Kesehatan, dan (3) Kesehatan Lingkungan. Program tersebut ditunjang degan fasilitas dan program, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 2.4
Program Penujang Kesehatan

No.
Penunjang Kesehatan
Keterangan
1.
Polindes
1 unit
2.
Bidan desa
2 orang
3
Paramedis
1 orang
2.
Posyandu Balita
1 kali dalam 1 bulan
3.
Posyandu Lansia
1 kali dalam 1 bulan
     Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Jarak desa dengan Puskesmas ± 3 km dan Rumah Sakit Umum ± 5 km. Terdapat sanitasi umum berupa sumber air bersih berasal dari sumur galian / pompa dan sungai. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dilakukan kerjabakti bersama disekitar lingkungan desa.

2.4.6        Pendidikan

Pihak pemerintah desa sadar betul bahwa persoalan pembangunan dan pengelolaan Desa Tanjunggunung ke depan di segala sektor, sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu pendidikan merupakan faktor utama yang menjadi dasar masyarakat guna mempersiapkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusianya, dari generasi ke generasi.









Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa
1.
TK/PAUD
104
2.
SD / SEDERAJAT
358
3.
SMP/SEDERAJAT
454
4.
SMA /SEDERAJAT
358
5.
PERGURUAN TINGGI
36
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung

 Sebagairealisasinya di desa Tanjunggunung terdapat lembaga formal/sekolah, sebagi berikut :
Tabel 2.6
Sarana Pendidikan di Desa Tanjunggunung

NO.
PRASARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
1.
SMA / SEDERAJAT
-
2.
SMP / SEDERAJAT
1
3.
SD / SEDERAJAT
2
4.
TK/PAUD
3
5.
TPA
6
6.
Program penyetaraan pendidikan paket B (setara SMP)
1
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung








BAB III
PROGRAM KEGIATAAN KKN DESA TANJUNGGUNUNG
3.1 Pemilihan dan Penentuan Program
                                    Dari beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka kami memilih posdaya pendidikan untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena ada beberapa anggota dari kelompok kami yang memiliki pengalaman dalam mengajar di PAUD, sehingga kami lebih mudah dalam membuat program yang akan kami terapkan pada objek KKN kami. Selain itu dari beberapa anggota kelompok kami memiliki waktu luang di pagi hari sehingga dapat menggantikan anggota kelompok kami apabila sedang bekerja. Dan alasan kelompok kami memilih posdaya pendidikan adalah karena kami ingin mencari pengalaman dalam dunia pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam bidang pendidikan.
                        Setelah kami memilih posdaya pendidikan sebagai objek KKN, kami melakukan observasi dan pendekatan pada para tutor, dari observasi dan pendekatan tersebut kami menentukan program-program yang akan kami lakukan di PAUD AR-ROHMAN. Program yang pertama kali kami buat adalah mengajar anak didik, pelatihan senam SRIBU kepada para tutor serta membuat program pembelajaran karena PAUD tersebut. Adapun alasan kami membuat program tersebut adalah :

  1. Mengajar di PAUD
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat rencana pembelajaran.  
  1. Pelatihan Senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru)
Pada objek KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, kami membuat program pelatihan senam SRIBU yang belum diterapkan di PAUD AR-ROHMAN sebab para pengajar belum menguasai senam tersebut, dikarenakan gerakan yang rumit. 
Pelatihan Rencana Pembelajaran
Setelah kami melakukan pendekatan pada para pengajar, kami menangkap beberapa hal dari segi pembelajaran yang ada pada objek KKN. Adanya kekurangan dalam rencana pembelajaran. Pada objek KKN rencana pembelajaran meliputi RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian )  belum dapat diterapkan dengan maksimal karena keterbatasan dari sumber daya yang ada.
3.2  Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran dalam program yang kami buat pada objek KKN adalah sebagai berikut :
1. Tujuan program KKN adalah:
1)      Mengajar serta membantu para tutor dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk pengabdian kami  dan menambah pengetahuan kami dalam dunia pendidikan selain itu kami dapat belajar banyak dari karakteristik anak serta cara menghadapinya meskipun pengetahuan kami masih minim dalam menagani anak-anak.
2)      Pelatihan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) kami jadikan program KKN dengan tujuan untuk mengenalkan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) pada para pengajar serta mensosialisasikan senam pada anak didik PAUD AR-ROHMAN pada setiap pagi sebelum anak didik belajar dikelas bersama guru.
3)      Menambah pengetahuan para pengajar dalam menyusun rencana pembelajaran berupa RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ).
2. Sasaran program KKN:
1)      Dalam proses belajar mengajar yang menjadi sasaran program kami adalah peserta didik PAUD AR-ROHMAN
2)      Pelatihan senam ini sasaran utama adalah para  pengajar yang kemudian disosialisasikan kepada  anak didik
3)      Sasaran dari pelatihan program rencana pembelajaran adalah para pengajar PAUD AR-ROHMAN dan MARDI DHARMA
3.3  Target atau hasil yang dicapai
Target yang dapat kami capai dari program-program yang kami buat adalah sebagai berikut:
1.      Dalam proses belajar mengajar target yang dapat kami capai adalah sebagian anak dapat menangkap materi yang diberikan serta ikut berperan aktif didalam kelas.
2.      Hasil dari pelatihan Senam Ria Indonesia Baru bagi para pengajar sudah banyak yang bisa mengikuti gerakan senam dan untuk anak didik mereka merasa senang karena mendapat senam baru meskipun dalam praktiknya mereka masih belum bisa meniru gerakan senam yang sulit.
3.      Para pengajar lebih mengetahui langkah-langkah membuat rencana pembelajaran dan paham cara menyusunnya.

3.4  Kendala dan Solusi
Dalam menjalankan program KKN ini tentu ada kendala-kendala yang kami hadapi. Dalam proses belajar mengajar kendala yang kami temui adalah setiap anak memiliki daya tangkap dan kecakapan yang berbeda sehingga ada yang sudah mengerti materi yang disampaikan, ada yang sedikit-sedikit mengerti, ada juga anak yang tidak begitu peduli dan bermain sendiri tetapi dia mengerti materi yang kami sampaikan. Untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan pendekatan dan memberikan motivasi pada anak dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan sehingga mereka tetap semangat dalam belajar.
Untuk pelatihan senam bagi para pengajar kendala yang kami temui adalah para tutor kesulitan mengikuti gerakan-gerakan senam yang bervariasi dan kurangnya power. Dalam senam tertentu hal yang utama adalah power, sehingga berpengaruh terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan. Solusi dari pelatihan senam ini adalah para pengajar dalam pelatihan harus memperhatikan gerakan-gerakan senam dan berlatih terus untuk menghafal gerakannya. Selain kami melatih para pengajar senam Senam Ria Indonesia Baru kami juga langsung menerapkan pada anak didik setiap pagi sebelum memulai proses belajar didalam kelas. Kendala yang kami hadapi juga tidak jauh berbeda yaitu anak-anak tidak bisa mengikuti gerakan senam yang sulit, ada yang bermain sendiri, ada yang diam dan memperhatikan saja namun perlahan-lahan mengikuti juga. Untuk mengatasi kendala tersebut seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya yaitu setiap pagi sebelum melakukan pembelajaran didalam kelas, anak-anak diajak berbaris dan menyanyi  kemudian senam SRIBU bersama-sama.
Sementara untuk rencana pembelajaran kendala yang kami temukan adalah para tutor kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Kesulitan ini dikarenakan kurang paham terhadap langkah-langkah menyusun program pembelajaran. Pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bagi para tutor. Para pengajar tentu bisa bertanya langsung pada narasumber dari PAUD AR-RAHMAN Jombang yaitu Ibu Triana dengan lebih leluasa karena lingkup peserta adalah rekan kerja sendiri dan pengajar yang berasal dari satu desa sehingga para tutor tidak perlu merasa canggung karena pelatihan juga bersifat nonformal tidak seperti pelatihan-pelatihan lain yang bersifat formal dan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah.
BAB IV
REALISASI PROGRAM KKN DI DESA
   4.1 Kegiatan KKN dan Hasil yang dicapai (lengkap dengan rincian biaya).
               Pelatihan senam SRIBU dan rencana pembelajaran PAUD. Kami memilih pelatihan senam SRIBU dan pelatihan rencana pembelajaran PAUD, menurut kami memiliki banyak manfaat, yaitu dikarenakan keterbatasan SDM, maka dengan adanya pelatihan tersebut dapat menambah wawasan dalam hal pembelajaran  pada anak sehingga tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain dan bisa bersaing.
Adapun rincian biaya tiap kegiatan yaitu :














RINCIAN BIAYA KEGIATAN KKN
POSDAYA PENDIDIKAN PINTAR
A.
1
     2



B
19/10/12



2/11/12



3/11/12




13/11/12





PEMASUKAN
Dana dari Kampus
Iuran Kelompok
-  Kelompok Pintar
-  Kelompok Cerdas
     TOTAL PEMASUKAN
     PENGELUARAN
Jalan- jalan anak PAUD
- Kue untuk anak- anak
-  Kue untuk guru
Jumlah
Pelatihan Senam SRIBU
-     Air mineral
-     Snack
Jumlah
Pelatihan Pembelajaran Guru
-          Air mineral
-          Snack
-          Transport nara sumber
Jumlah
Perpisahan
-          Kue untuk anak- anak
-          Kue untuk guru
-          Kenang- kenangan APE Balok
Jumlah
TOTAL PENGELUARAN
      SALDO

Rp 500.000

Rp  46.000
      Rp 100.000



Rp 18.000
      Rp 11.700


Rp 14.000
      Rp 20.000
        

Rp   14.000
Rp   25.800
      Rp 100.000


Rp  21.000
Rp  12.000
      Rp 350.000





   




     Rp 29.700



Rp  34.000




Rp139.800




Rp383.000





Rp646.000
















(Rp646.00)
0

4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi
      Hambatan dalam pelaksanaan KKN ini terletak pada biaya, sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana kurang lengkap sehingga kami para mahasiswa mempersiapkan materi dan media sendiri . Biaya dari kampus untuk pos pendidikan terbatas, sehingga sebisa mungkin kami harus memaksimalkan dana yang ada untuk melaksanakan kegiatan. Kesadaran dan kedisiplinan para pendidik juga kurang , pada saat pelatihan ada yang tidak bisa hadir, padahal jauh-jauh hari sudah diinformasikan.
1.2  Alternatif pemecahan masalah
a.       Untuk sarana dan prasrana yang kurang, kami para mahasiswa harus mempersiapkan materi  dan media sendiri.
b.      Dalam hal biaya yang minim, jika terjadi kekurangan, kami mahasiswa menggunakan uang pribadi untuk menutup biaya tersebut.
c.       Kesadaran dan kedisiplinan pendidik yang kurang harus diperbaiki.
1.3  Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN
Dengan adanya posdaya pendidikan pintar tentunya sangat membantu pengajar dan wali murid dalam proses belajar mengajar, karena dari kami bisa mewujudkan suatu metode pembelajaran yang beragam seperti kami membuat dan menyiapkan materi dan media belajar sendiri yang tidak terpaku pada buku. Selain itu anggota kelompok dapat membantu mendampingi dalam hal pengawasan terhadap para peserta didik.
4.5 Tolak ukur keberhasilan                                                   
                        Dari program yang telah kami susun, semua kegiatan dapat terealisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari progam- program kami yang pertama dalam proses belajar mengajar, sebagian anak didik memahami materi yang telah kami sampaikan. Kedua, program pelatihan senam bagi para pengajar yang sebelumnya belum bisa gerakan Senam Ria Indonesia Baru ( SRIBU ) sekarang sudah mampu dan bisa mensosialisasikan pada anak didiknya. Terakhir, program pelatihan Rencana Pembelajaran yang meliputi RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ) para pengajar sudah bisa membuat rencana pembelajaran tersebut.







BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
        Pelaksanaan dari KKN Tematik Posdaya Pendidikan (Pintar) dengan program yaitu:
1.      Mengajar anak didik di PAUD AR ROHMAN
2.      Pelatihan Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU), dan 
3.      Pelatihan Rencana Pembelajaran
Telah kami laksanakan dengan baik. Ketiga program tersebut sangat direspon baik oleh para pengajar, wali murid masyarakat serta anak-anak didik. Dengan adanya program-program tersebut dapat memberikan wawasan serta pengembangan dalam proses belajar mengajar sehingga anak tidak menjadi bosan pada saat proses pembelajaran.
5.2 Saran
      Agar program yang telah kami jalankan dapat diteruskan oleh para pengajar sehingga dalam proses belajar mengajar ada variasi model pembelajaran yang tidak membosankan bagi anak didik dan untuk para pengajar dapat membuat rencana pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif bagi anak didiknya.