DAFTAR MEMBER ORIFLAME CUMA RP 49.900 dapet diskon 23% hubungi DEVI KURNIA ROHMAH di WA 085733567172
dhevydeathevo
Senin, 26 Oktober 2015
Senin, 29 Juni 2015
Rabu, 09 Oktober 2013
Sabtu, 31 Agustus 2013
Minggu, 31 Maret 2013
LAPORAN KKN STIE DEWANTARA
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA
(KKN) TEMATIK POSDAYA PENDIDIKAN (PINTAR) DUSUN TANJUNG
DESA TANJUNGGUNUNG KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN
JOMBANG
Disusun
Oleh :
1.
TEDY ARYA PRIWIBOWO (0962018)
2.
DEVI KURNIA ROHMAH (0962033)
3.
DEVID LEKSONO (0962034)
4.
TIMUR PAMUNGKAS (0962042)
5.
NILA ARISSONA (0962052)
6.
RAHAYU SAFITRI (0962056)
7.
RICA SETYA RINI (0962061)
8.
YONGKI ARDIANTO (0962068)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE
PGRI DEWANTARA
TAHUN
2012
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA
(KKN) TEMATIK POSDAYA
PENDIDIKAN (PINTAR) DUSUN TANJUNG
DESA
TANJUNGGUNUNG KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG
Sebagai
salah satu syarat untuk melaksanakan
Kuliah
Kerja Nyata
TEDY ARYA PRIWIBOWO (0962018)
DEVI KURNIA ROHMAH (0962033)
DEVID LEKSONO (0962034)
TIMUR PAMUNGKAS (0962042)
NILA ARISSONA (0962052)
RAHAYU SAFITRI (0962056)
RICA SETYA RINI (0962061)
YONGKI ARDIANTO (0962068)
Jombang,
Desember 2012
Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Ketua
Program Studi Akuntansi
Dwi Ermayanti,SE,MM. Dra.
Rachyu
Purbowati, MSA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok memanjatkan kehadirat
ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa
Tanjunggunung dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan laporan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini, kami menyadari bahwa tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak sehingga laporan ini
dapat terselesaikan. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak
Drs. Willy Sugianto, MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI
Dewantara Jombang.
- Ibu Dwi Ermayanti,SE,MM. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
- Bapak Nur Ali, SE, MSM. Selaku ketua KKN Tematik Posdaya.
- Ibu Siti Makrufah selaku kepala PAUD AR-ROHMAN yang telah mendampingi dalam kegiatan KKN.
- Kepala Desa Tanjunggunung, Bapak Samsuri beserta jajaran dan staf Desa Tanjunggunung atas dukungannya selama kami KKN.
- Teman-teman yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik dan saran serta semua pihak yang banyak berperan membantu kelompok dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
Kelompok menyadari bahwa penulisan
laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masih belum sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kelompok. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati kami mengharapkan
kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Jombang, Desember 2012
Kelompok
DAFTAR KELOMPOK KKN POSDAYA PENDIDIKAN (PINTAR)
1. TEDY ARYA PRIWIBOWO (0962018)
2. DEVI
KURNIA ROHMAH (0962033)
3. DEVID
LEKSONO (0962034)
4. TIMUR
PAMUNGKAS (0962042)
5. NILA
ARISSONA (0962052)
6. RAHAYU
SAFITRI (0962056)
7. RICA
SETYA RINI (0962061)
8. YONGKI
ARDIANTO (0962068)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR
PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR
KELOMPOK ..................................................................................... v
DAFTAR ISI
........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 3
1.3 Manfaat………………………………………………………………………. 5
1.4 Metode dan model pengembangan…………………………………………… 5
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGGUNUNG
2.1 Kondisi Geografis ............................................................................................ 6
2.2 Kependudukan ................................................................................................ 7
2.3 Tata Pemerintahan ........................................................................................... 8
2.4 Keadaan Sosial Budaya....................................................................................
16
..... 2.4.1
Keagamaan ..............................................................................................
16
..... 2.4.2 Organisasi
Masyarakat ............................................................................ 17
..... 2.4.3 Kebudayaan ............................................................................................ 18
..... 2.4.4 Perekonomian ......................................................................................... 20
..... 2.4.5 Kesehatan ............................................................................................... 22
..... 2.4.6 Pendidikan .............................................................................................. 23
BAB III PROGRAM KEGIATAN KKN di desa Tanjunggunung
3.1 Pemilihan dan penetuan
program..................................................................... 25
3.2 Tujuan dan sasaran kegiatan ( Program KKN) ................................................ 27
3.3 Target atau hasil yang dicapai .......................................................................... 28
3.4 Kendala dan solusi ........................................................................................... 28
BAB IV Realisasi Program kegiatan KKN di desa
Tanjunggunung
4.1 Kegiatan KKN dan hasil yang dicapai ............................................................ 31
4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi ........................................................... 33
4.3 Alternatif pemecahan masalah ......................................................................... 33
4.4 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan KKN ............................................. 33
4.5 Tolak ukur keberhasilan ................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpilan ....................................................................................................... 35
5.2 Saran ................................................................................................................ 35
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah
satu aktivitas perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dan secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum.
Pada tahun akademik
2012/2013 STIE PGRI DEWANTARA angkatan pertama mengadakan suatu KKN Tematik
Posdaya yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa disipilin
ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu dalam satu
desa/kelurahan atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik Posdaya
menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program
kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas
melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah.
Dan dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang, namun hanya
membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan diaplikasikan di desa lewat
KKN Tematik Posdaya. Mahasiswa hanya memfasilitator masyarakat baik aparatur desa
maupun masyarakat itu sendiri. Dalam
KKN Tematik Posdaya ini mahasiswa juga tetap konsisten menjalankan program
kerja dalam lingkup keilmuwannya. Sehingga di tuntut untuk bekerja secara
propesional dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di
kembalaikan ke masyarakat semula, karena kebutan itu datangnya dari masyarakat.
KKN Tematik Posdaya merupakan suatu
program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata
LP4M STIE PGRI DEWANTARA yang menuntut
mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan
untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya
kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam
pelaksanaan pemberdayaan.
Sesuai dengan tema yang di usung
Mahasiswa KKN Tematik Posdaya
Angkatan pertama Semester Gasal Tahun Akademik
2012/2013 yaitu Kuliah Kerja
Nyata Tematik Posdaya, maka selaku
mahasiswa peserta KKN tematik
posdaya hendaknya selalu berusaha
untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan yang timbul dikalangan
masyarakat sehingga mendapatkan rencana program
kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan
KKN berlangsung di Desa Tanjunggunung.
Di KKN tematik posdaya ini terdapat 3
macam posdaya, yaitu posdaya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Disini kami
memilih posdaya pendidikan pintar di
PAUD AR-ROHMAN karena bagi kami PAUD AR- ROHMAN masih perlu pengembangan
dibidang pembelajaran pada anak didiknya. Hal itu terlihat pada hari pertama
kami KKN di tempat tersebut banyak yang harus diperbaiki, yang pertama
pembelajaran pada anak didik masih terpaku pada buku sehingga kreatifitas anak
terbatas. Kedua, para wali murid masih menunggui anaknya didalam ruangan
belajar, sehingga kemandirian anak masih kurang. Ketiga pada saat pagi hari,
senam yang digunakan masih senam lama sehingga tertinggal dengan sekolah yang
lain dan anak didik kurang semangat dalam proses belajar.
Dari hasil pengamatan tersebut kami
membuat beberapa program. Program tersebut adalah mengajar di PAUD, mengadakan
pelatihan senam untuk guru- guru PAUD, pelatihan pembuatan SKH dan RKH.
Mengajar di PAUD, kami membantu para
pengajar untuk mengajar di PAUD dan membuat kegiatan pembelajaran untuk anak
didik sehingga lebih berfariasi dan kreatifitas anak didik lebih berkembang.
Pelatihan senam, untuk meningkatkan semangat anak didik ketika akan belajar dan
tidak tertinggal dengan sekolah yang lain. Pelatihan pembuatan SKH dan RKH,
membantu para pengajar dalam menyusun SKH dan RKH sehingga administrasi
pembelajaran bisa lebih baik.
1.2
Tujuan
Meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan
keluarga dan penduduk melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada
pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan
teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
KKN
Tematik Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan membentuk, membina dan
mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat
melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya terciptanya
kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan
KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan
dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik pusat pembangunan. KKN
Tematik Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya
keluarga dan masyarakat sejahtera.
Dari
sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu, mengisi dan
mengembangkan Lembaga Posdaya di desa secara sistematis. Posdaya yang dibentuk
merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan.
Dari
beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka
kami memilih posdaya pendidikan Pintar
untuk
menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena kami ingin menambah ilmu pengetahuan dalam Pendidikan
Anak Usia Dini selain itu ada 2 anggota kelompok kami yang mempunyai pengalaman
dibidang Pendidikan Anak Usia Dini.
1.3
Manfaat
- Bagi Mahasiswa
Dapat
menumbuhkan rasa bersosialisasi terhadap masyarakat dan mampu memberikan
sumbangsih keilmuan yang telah diperoleh dari perkuliahan.
- Bagi Masyarakat
Dengan
adanya kegiatan KKN Tematik Posdaya masyarakat tentunya sangat terbantu dalam
semua aspek baik dari segi aspek pendidikan, ekonomi maupun aspek kesehatan
- Bagi PAUD AR-Rohman
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar,
para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat
mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat
rencana pembelajaran.
1.4 Metode dan
Model Pengembangan
Disini kelompok menetapkan suatu program kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh semua anggota, pengabdian diaplikasikan dengan bentuk
mendampingi mengajar di PAUD, melakukan beberapa pelatihan untuk Guru PAUD
meliputi pelatihan senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru), RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan), SKH ( Satuan
Kegiatan Usaha ).
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA
TANJUNGGUNUNG
2.1
Kondisi
Geografis
Desa
Tanjunggunung berada di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa
Timur. Secara atministrasi terbagai atas
6 wilayah yang disebut dengan dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Sini,
Dusun Kedung Jeruk, Dusun Kedung Putat, Dusun Bantengan, dan Dusun Pule. yang
di intedrasikan dengan jalan desa sepanjang 5258 meter, Jarak desa dengan kota kecamatan Peterongan
sekitar ±3 Km, jarak ibukota kabupaten Jombang sekitar ±6 Km dan dari ibukota
Propinsi Jawa Timur, kota Surabaya ±80 Km. Batas wilayah Desa Tanjunggunung
yaitu
Dengan
batas-batas sebagai berikut:
Sebelah
utara : Desa Sumberagung
Sebelah
selatan :
Desa Morosunggingan
Sebelah
barat : Desa Dukuhklopo
Sebelah
timur :
Desa Sumber Rejo
Dengan
luas wilayah desa 217,117 Ha, dengan bentang
wilayah keseluruhan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 35 m dari
permukaan air laut, suhu rata-rata antara 320C dengan rincian
pembagian wilayah sebagi berikut :
1.
Luas tanah sawah : 12286 Ha
2.
Permukiman penduduk : 48830 Ha
3.
Jalan : 5258 m
4.
Makam : 0,840 Ha
5.
Lain-lain : 8,526 H.
|
Keadaan
wilayah transportasi atau infrastruktur desa yang melewati Desa Tanjung Gunung
termasuk strategis, bisa dijangkau dari berbagai arah. Arah jurusan Kedung
Betik, terminal dan Mojokrapak Peterongan. Jembatan rata-rata dalam kondisi
layak, hanya perlu pelebaran dan penambahan. Yang perlu ditangani dalam skala
prioritas saat ini adalah pelebaran jalan antara terminal sampai Desa Tengaran
yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung dan perbaikan jalan antara Tugu
Sumber Rejo sampai Desa Dukuhklopo yang salah satunya termasuk Desa Tanjung
Gunung.
2.2
Kependudukan
Jumlah
penduduk desa Tanjunggunung pada tahun 2011 sejumlah 3.340 jiwa dengan jenis
kelamin laki-laki 1.738 jiwa dan perempuan 1.602 jiwa,
terbagi atas 981 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar pada 6 dusun sebagai
berikut:
Tabel
2.1
Jumlah
Penduduk Desa Tanjunggunung
No
|
Dusun
|
Jumlah penduduk
|
Jumlah KK
|
1.
|
Kedung Jero
|
503
|
141
|
2.
|
Sini
|
689
|
196
|
3.
|
Tanjung
|
948
|
275
|
4.
|
Pule
|
461
|
148
|
5.
|
Bantengan
|
480
|
139
|
6.
|
Kedung Putat
|
259
|
82
|
JUMLAH
|
3340
|
981
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
2.3
Tata
Pemerintahan
Desa
Tanjunggunung merupakan bagian wilayah atministrasi kecamatan Peterongan,
kabupaten Jombang, terbagi atas 6 wilayah yang disbut dusun, terdiri dari 12 RT (Rukun Tetangga), dan 7 RW (Rukun Warga)
terdapat beberapa unsur-unsur pemerintahan seperti Kepala Desa, Perangkat Desa,
Badan Permusawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok
Profesi Petani (GAPOKTAN) dan Karang Taruna, adapun struktur orgaisasi
pemerintahan desa Tanjunggunung seperti yang di gambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PEMERINTAH DESA TANJUNGGUNUNG
|
|
Keterangan : Garis koordinasi
Garis Instrukt
|
Perangkat
Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang terdiri dari :
1.
Kepala Desa : Samsuri
2.
Sekertaris Desa :
Cipto Subagio ( PJS )
3.
Staf Desa Urusan Umum :
Husain Lubis
4.
Staf Desa Urusan Pemerintahan : Cipto Subagio
5.
Staf Desa Urusan Pembangunan : Sudarmaji
6.
Staf Desa Urusan Kesra :
Kabdali
7.
Kepala Dusun Kedungjero : Basyorianto
8.
Kepala Dusun Sini :
Purbianto
9.
Kepala Dusun Tanjung :
Moh. Yahya
10.
Kepala Dusun Pule : Suyanto
11.
Kepala Dusun Bantengan :
Sutikno
12.
Kepala Dusun Kedung Putat : M. Mukhrim
Tugas perangkat
Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah sebagai berikut :
1. Kepala
Desa
Tugas Kepala Desa : menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.
Wewenang Kepala Desa :
1. Memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
BPD.
2. Mengajukan
rancangan Peraturan Desa.
3. Menetapkan
Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
4. Menyusun
dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB-Desa untuk dibahas dan
ditetapkan bersama BPD.
5. Membina
kehidupan masyarakat Desa.
6. Membina
perekonomian Desa.
7. Mengkoordinasikan
pembangunan Desa secara partisipatif.
8. Mewakili
Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang– undangan.
9. Melaksanakan
wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan.
Kewajiban
Kepala Desa
1.
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.
Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4.
Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5.
Melaksanakan
prinsip tata pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan
Nepotisme.
6.
Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja
pemerintahan Desa.
7.
Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang –
undangan.
8.
Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang
baik.
9.
Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan
keuangan Desa.
10. Melaksanakan
urusan yang menjadi kewenangan Desa.
11. Mendamaikan
perselisihan Masyarakat di Desa.
12. Mengembangkan
pendapatan masyarakat dan Desa.
13. Membina,
mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14. Memberdayakan
masyarakat dan kelembagaan di Desa.
15. Mengembangkan
potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
2. Sekertaris
Desa
Tugas
Sekertaris Desa : Membantu Kepala Desa dalam pembinaan administrasi dan
pelayanan tekhnis administrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan
dan kemasyarakatan di Desa.
Fungsi
Sekertaris Desa
a.
Penyelenggara kegiatan
administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.
b.
Penyiapan bantuan
penyusunan Peraturan Desa.
c.
Penyiapan bahan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
d.
Pengkoordinasian
Penyelenggaraan tugas-tugas urusan.
e.
Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan kepada Kepala Desa.
3.
Staf Desa Urusan Umum
Tugas
Staf Desa Urusan Umum : Membantu Sekretaris Desa
dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan
inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsi Staf Desa Urusan Umum
1.
Pelaksanaan,
pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian
tata kearsipan.
2.
Pelaksanaan pencatatan
inventarisasi kekayaan Desa.
3.
Pelaksanaan pengelolaan
administrasi umum.
4.
Pelaksanaan penyediaan,
penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan
perbaikan peralatan kantor.
5.
Pengelolaan administrasi
perangkat Desa.
6.
Persiapan bahan-bahan
laporan.
7.
Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan kepada Sekretaris Desa.
b.
Staf Desa Urusan
Pemerintahan
Tugas Staf Desa Urusan Pemerintahan : Membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan
bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam Penyusunan produk hukum
Desa.
Fungsi Staf Desa Urusan Pemerintahan
i.
Pelaksanaan kegiatan
administrasi kependudukan.
ii.
Persiapan bahan-bahan
penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
iii.
Pelaksanaan kegiatan
administrasi pertanahan.
iv.
Pelaksanaan Kegiatan pencatatan
monografi Desa.
v.
Persiapan bantuan dan
melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran
penyelenggaran pemerintahan Desa.
vi.
Persiapan bantuan dan
melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan
ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
vii.
Pelaksanaan tugas-tugas
lain yang diberikan kepada Desa.
c.
Staf Desa Urusan
Pembangunan
Tugas Staf Desa Urusan Pembangunan : Membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan,
pengelolaan pelayanan masyarakat serta Penyiapan bahan usulan kegiatan dan
pelaksanaan tugas pembantuan.
Fungsi Staf Desa Urusan Pembangunan
i.
Penyiapan bantuan-bantuan
analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
ii.
Pelaksanaan kegiaatan
administrasi pembangunan.
iii.
Pengelolaan tugas
pembantuan.
iv.
Melaksanakan tugas lain
yang dibaerikan oleh Kepala Desa.
d.
Staf Desa Urusan
Kesejahteraan Masyarakat
Tugas Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat :
Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
Fungsi Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
i.
Penyiapan bahan dan
bahan & pelaksanaan program kegiatan keagamaan.
ii.
Penyiapan dan
pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama.
iii.
Penyiapan bahan kdan
pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
iv.
Pelaksanaan tugas-tugas
lain yang diberikan Kepala Desa.
Badan
Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Tanjunggunung susunan pengurus terdiri dari
1. Ketua : Sarno
2. Wakil
Ketua : Suthon Sulaiman Spd
3. Sekertaris : Bambang Eko Prayitno
4. Anggota : Muhaimin
5. Anggota : Moh. Hanik Spd
6. Anggota : Sucipto Spd
7. Anggota : Sapari
8. Anggota : Sahlan
9. Anggota : Abdul Mukti
10. Anggota : Suparji Spd
11. Anggota : Basuki Bambang S
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan
lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota
BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan
wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa
jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1
kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
2.4
Keadaan
Sosial Budaya
2.4.1
Keagamaan
Mayoritas
penduduk desa Tanjunggunung beragama Islam, Sarana peribadatan yang ada di desa
Tanjunggunung cukup baik. Ada 6 Masjid dan 14 Mushola yang digunakan untuk
kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan serta sholat berjamaah.
Organisasi keagamaan yang berkembang
di masyarakat yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Dengan adanya organisasi tersebut,
kehidupan masyarakat semakin terlihat kekayaan akan keanekaragaman dalam
kehidupan keberagamaannya. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan yang ada,
seperti: kegiatan yasin tahlil, serta pengajian kajian keagamaan. Selain itu,
masyarakat juga memiliki lembaga pendidikan keagamaan masyarakat seperti Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyyah dan Jam’iyyah Thariqah.
Di sebagian besar wilayah desa Tanjunggunung
sudah diadakan kelompok yasinan ibu-ibu serta remaja yang rutin dilaksanakan.
Pada hari yang telah ditentukan yasinan akan digilir dari rumah yang satu ke
rumah yang lainnya dan di isi dengan ceramah keagamaan.
2.4.2
Organisasi
Kemasyarakatan
Sebagaimana
dijelaskan di atas organisasi kemasyarakatan yang terdapat di desa
Tajunggungung terdiri atas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi
Petani (GAPOKTAN) merupakan wadah diskusi dan pemberdayaan bagi petani di desa
Tanjunggunung, Karang Taruna dan PIK merupakan organisasi untuk pembinaan dan
wadah kegiatan remaja-remaja setempat, organisasi
keagamaan Muslimat Nahdlatul
Ulama (NU) dan Koprasi Wanita sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
2.4.3
Kebudayaan
Sebagaimana masyarakat pedesaan pada
umumnya, masyarakat desa Tanjunggunung adalah masyarakat yang masih menjunjung
tinggi tradisi-tradisi lama, mayoritas merupakan suku jawa dan masih menjujung
tinggi adat istiadat dan budaya Jawa dalam setiap kegiatan dan aktifitasnya, Adat
istiadat di desa Tanjunggunung juga masih dilestarikan dengan baik, seperti
adat dalam tatacara upacara perkawinan, kelahiran, kematian, peringatan hari
besar keagamaan ataupun perayaan dalam penanggalan jawa, pengelolaan tanah
pertanian. Sedangkan seni budaya lama yang berkembang di desa Tanjunggunung
adalah kesenian jaranan, tari remo dan pagelaran wayang kulit.
Serta
mayarakat tetap melestarikan budaya
gotong royong dalam kehidupan sehari-hari ini mencerminkan tingginya rasa solidaritas
dan sosial masyarakat, tercerminkan dalam kebiasaan bantu-membantu antara satu
dengan yang lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan baik yang berkaitan dengan
kebutuhan pribadi maupun kelompok seperti kerja bakti membersihkan lingkungan
desa, memanen hasil pertanian serta mengolah lahan pertanian, membangun rumah
ataupun tempat-tempat ibadah serta bersih desa dan sukuran dalam acara hari
besar keagamaan ataupun bantu-membantu dalam musibah. Hal lain yang tetap terpelihara
dalam kehidupan masyarakat desa Tanjunggunung ialah rasa toleransi atas
perbedaan aliran beragama antar warga masyarakat.
Kebudayaan
yang masih dilestarikan di Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang
adalah ludruk dan sedekah desa ( ruwat desa ). Ludruk adalah
kesenian drama tradisional dari Jawa Timur.
Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup
kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang
kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi
dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam
ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya,
kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa
lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan
nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum). Sebuah pementasan
ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan
seorang tokoh.
Sedekah
Desa adalah upacara ritual tradisional dimana
para warga desa menyatakan syukur atas hasil panen yang baik sehingga mereka
bisa hidup dengan bahagia mempunyai cukup sandang dan pangan, hidup selamat dan
berkecukupan. Mereka berharap tahun depan dan selanjutnya mereka akan tetap
bisa menikmati kehidupan ini atau bahkan bisa hidup lebih baik. Pelaksanaan upacara sedekah
Desa, penduduk membersihkan desanya secara fisik antara lain memperbaiki
jalan desa, saluran irigasi, membersihkan atau mengecat rumah dan pagar
rumahnya masing-masing serta membersihkan makam desa kemudian setelah kegiatan
bersih desa selesai untuk selanjutnya semua warga makan tumpeng bersama – sama.
Hal ini selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen,
maupun keselamatan desa agar kedepan juga dapat lebih baik lagi juga dapat
mempererat rasa persaudaraan warga Desa Tanjunggunung, warga akan saling
bergotongroyong dan saling membantu , adat-istiadat inilah yang masih
dipertahankan di Desa Tanjunggunung.
2.4.4
Perekonomian
Desa
Tanjunggunung termasuk desa yang potensial dalam bidang pertanian dan peternakan.
Masyarakat desa Tanjunggunung pada umumnya adalah masyarakat petani penggarap sawah
dengan hasil utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, jagung, umbi-umbian
dan tanaman tebu dan sebagian bekerja sebagai pedagang, pekerja swasta dan PNS.
Adapun rincian mata pencariaan penduduk desa Tanjunggunung sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
No
|
Mata
Pencarian
|
Jumlah
Jiwa
|
1
|
Petani
|
268
|
2
|
Perikanan
|
16
|
3
|
Industri
|
6
|
4
|
Perdagangan
|
66
|
5
|
PNS/ TNI /POLISI
|
54
|
6
|
Pegawai Swasta
|
124
|
7
|
Buruh Tani/ Pabrik
|
615
|
8
|
LAIN – LAIN
|
81
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Masyarakat desa Tanjunggunung selain memanfaatkan lahan
untuk kegiatan pertanian juga memanfaatkanya untuk kegiatan peternakan.
Kegiatan peternakan yang dilakukan seperti ternak sapi, kambing, bebek, ayam
dan lain-lain. Kegiatan ini sangat menyokong perekonomian masyarakat baik
kebutuhan harian ataupun kebutuhan lain yang bersifat insidental, dengan sarana
jalan sepanjang 5258 meter sebagai sarana penujuang mobilisasi penduduk dalam
melakukan kegiatan ekonomi, adapun kegiatan industri, perdagangan dan usaha
masyarakat di sajikan sebagi berikut:
Tabel 2.3
Kegiatan
Usaha
No.
|
Jenis Industri dan Krajinan
|
Jumlah
|
Tenaga Kerja
|
1.
|
Usaha Industri Rumah Tangga
|
4 unit
|
24 orang
|
2.
|
Usaha
Industri Kecil dan Sedang
|
5 unit
|
45 orang
|
3.
|
Pracangan
|
18 buah
|
20 orang
|
4.
|
Warung
|
11 buah
|
20 orang
|
5.
|
Kios
/ Rombong
|
8 buah
|
17 orang
|
6.
|
Pedagang
Kaki Lima
|
6 buah
|
10 orang
|
7.
|
Transportasi
|
5 buah
|
12 orang
|
8.
|
Jasa
Hiburan
|
2 buah
|
2 orang
|
9.
|
Jasa
Medis
|
2 buah
|
2 orang
|
Sumber :
Kelurahan Tanjunggunung
2.4.5
Kesehatan
Dalam
menunjang kesehatan masyarakat yang juga menjadi prioritas dalam program
peningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sebagi upaya untuk membangun
masyarakat yang sehat dan sejahtera berbagai kegiatan telah dilakukan kadet
kesehatan, pemerintah desa Tanjunggunung bersama masyarakat desa. Program
kesehatan yang dicanangkan meliputi tiga hal, yakni: (1) Standard Kesehatan
Balita dan Keluarga, (2) Pelayanan Kesehatan, dan (3) Kesehatan Lingkungan. Program
tersebut ditunjang degan fasilitas dan program, sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel
2.4
Program Penujang
Kesehatan
No.
|
Penunjang
Kesehatan
|
Keterangan
|
1.
|
Polindes
|
1 unit
|
2.
|
Bidan desa
|
2 orang
|
3
|
Paramedis
|
1 orang
|
2.
|
Posyandu
Balita
|
1 kali dalam 1
bulan
|
3.
|
Posyandu
Lansia
|
1 kali dalam 1
bulan
|
Sumber
: Kelurahan Tanjunggunung
Jarak desa dengan Puskesmas ± 3 km dan Rumah
Sakit Umum ± 5 km. Terdapat sanitasi umum berupa sumber air bersih berasal dari
sumur galian / pompa dan sungai. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan dilakukan kerjabakti bersama disekitar lingkungan desa.
2.4.6
Pendidikan
Pihak pemerintah desa
sadar betul bahwa persoalan pembangunan dan pengelolaan Desa Tanjunggunung ke
depan di segala sektor, sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu pendidikan merupakan faktor utama yang menjadi dasar masyarakat guna
mempersiapkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusianya, dari generasi ke
generasi.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat
Pendidikan
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah Jiwa
|
1.
|
TK/PAUD
|
104
|
2.
|
SD
/ SEDERAJAT
|
358
|
3.
|
SMP/SEDERAJAT
|
454
|
4.
|
SMA
/SEDERAJAT
|
358
|
5.
|
PERGURUAN
TINGGI
|
36
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Sebagairealisasinya di desa Tanjunggunung
terdapat lembaga formal/sekolah, sebagi berikut :
Tabel 2.6
Sarana
Pendidikan di Desa Tanjunggunung
NO.
|
PRASARANA
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
1.
|
SMA /
SEDERAJAT
|
-
|
2.
|
SMP /
SEDERAJAT
|
1
|
3.
|
SD /
SEDERAJAT
|
2
|
4.
|
TK/PAUD
|
3
|
5.
|
TPA
|
6
|
6.
|
Program penyetaraan pendidikan paket B
(setara SMP)
|
1
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
BAB III
PROGRAM KEGIATAAN KKN DESA TANJUNGGUNUNG
3.1 Pemilihan dan
Penentuan Program
Dari
beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka
kami memilih posdaya pendidikan untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan
pemilihan posdaya tersebut adalah karena ada beberapa anggota dari kelompok
kami yang memiliki pengalaman dalam mengajar di PAUD, sehingga kami lebih mudah
dalam membuat program yang akan kami terapkan pada objek KKN kami. Selain itu
dari beberapa anggota kelompok kami memiliki waktu luang di pagi hari sehingga
dapat menggantikan anggota kelompok kami apabila sedang bekerja. Dan alasan
kelompok kami memilih posdaya pendidikan adalah karena kami ingin mencari
pengalaman dalam dunia pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan kami
dalam bidang pendidikan.
Setelah
kami memilih posdaya pendidikan sebagai objek KKN, kami melakukan observasi dan
pendekatan pada para tutor, dari observasi dan pendekatan tersebut kami
menentukan program-program yang akan kami lakukan di PAUD AR-ROHMAN. Program
yang pertama kali kami buat adalah mengajar anak didik, pelatihan senam SRIBU
kepada para tutor serta membuat program pembelajaran karena PAUD tersebut.
Adapun alasan kami membuat program tersebut adalah :
- Mengajar di PAUD
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar,
para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat
mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat
rencana pembelajaran.
- Pelatihan Senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru)
Pada objek KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, kami
membuat program pelatihan senam SRIBU yang belum diterapkan di PAUD AR-ROHMAN
sebab para pengajar belum menguasai senam tersebut, dikarenakan gerakan yang
rumit.
Pelatihan
Rencana Pembelajaran
Setelah
kami melakukan pendekatan pada para pengajar,
kami menangkap beberapa hal dari segi pembelajaran yang ada pada objek KKN.
Adanya kekurangan dalam rencana pembelajaran. Pada objek KKN rencana
pembelajaran meliputi RKM ( Rencana
Kegiatan Mingguan ) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian ) belum dapat diterapkan dengan
maksimal karena keterbatasan dari sumber daya yang ada.
3.2 Tujuan dan Sasaran
Adapun
tujuan dan sasaran dalam program yang kami buat pada objek KKN adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan program KKN
adalah:
1) Mengajar
serta membantu para tutor dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk
pengabdian kami dan menambah pengetahuan
kami dalam dunia pendidikan selain itu kami dapat belajar banyak dari
karakteristik anak serta cara menghadapinya meskipun pengetahuan kami masih
minim dalam menagani anak-anak.
2) Pelatihan
Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) kami jadikan program
KKN dengan tujuan untuk mengenalkan Senam
Ria Indonesia Baru (SRIBU) pada para pengajar serta mensosialisasikan
senam pada anak didik PAUD AR-ROHMAN pada setiap pagi sebelum anak didik
belajar dikelas bersama guru.
3) Menambah
pengetahuan para pengajar
dalam menyusun rencana pembelajaran berupa
RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ).
2.
Sasaran program KKN:
1) Dalam
proses belajar mengajar yang menjadi sasaran program kami adalah peserta didik
PAUD AR-ROHMAN
2) Pelatihan
senam ini sasaran utama adalah para pengajar yang kemudian
disosialisasikan kepada anak didik
3) Sasaran
dari pelatihan program rencana pembelajaran adalah para pengajar PAUD AR-ROHMAN dan
MARDI DHARMA
3.3
Target
atau
hasil yang
dicapai
Target
yang dapat kami capai dari program-program yang kami buat adalah sebagai
berikut:
1. Dalam proses belajar
mengajar target yang dapat kami capai adalah sebagian anak dapat menangkap materi yang
diberikan serta ikut berperan aktif didalam kelas.
2. Hasil
dari pelatihan Senam Ria
Indonesia Baru bagi para pengajar sudah banyak yang bisa
mengikuti gerakan senam dan untuk anak didik mereka merasa senang karena mendapat
senam baru meskipun dalam praktiknya mereka masih belum bisa meniru gerakan
senam yang sulit.
3.
Para
pengajar lebih mengetahui
langkah-langkah membuat rencana pembelajaran dan paham cara menyusunnya.
3.4
Kendala
dan Solusi
Dalam
menjalankan program KKN ini tentu ada kendala-kendala yang kami hadapi. Dalam
proses belajar mengajar kendala yang kami temui adalah setiap anak memiliki
daya tangkap dan kecakapan yang berbeda sehingga ada yang sudah mengerti materi
yang disampaikan, ada yang sedikit-sedikit mengerti, ada juga anak yang tidak
begitu peduli dan bermain sendiri tetapi dia mengerti materi yang kami
sampaikan. Untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan pendekatan dan
memberikan motivasi pada anak dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan sehingga
mereka tetap semangat dalam belajar.
Untuk
pelatihan senam bagi para pengajar
kendala yang kami temui adalah para tutor kesulitan mengikuti gerakan-gerakan
senam yang bervariasi dan kurangnya power. Dalam senam tertentu hal yang utama
adalah power, sehingga berpengaruh terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan.
Solusi dari pelatihan senam ini adalah para pengajar
dalam pelatihan harus memperhatikan gerakan-gerakan senam dan berlatih terus
untuk menghafal gerakannya. Selain kami melatih para pengajar senam Senam Ria Indonesia Baru kami juga langsung
menerapkan pada anak didik setiap pagi sebelum memulai proses belajar didalam
kelas. Kendala yang kami hadapi juga tidak jauh berbeda yaitu anak-anak tidak
bisa mengikuti gerakan senam yang sulit, ada yang bermain sendiri, ada yang
diam dan memperhatikan saja namun perlahan-lahan mengikuti juga. Untuk
mengatasi kendala tersebut seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya yaitu
setiap pagi sebelum melakukan pembelajaran didalam kelas, anak-anak diajak
berbaris dan menyanyi kemudian senam
SRIBU bersama-sama.
Sementara
untuk rencana pembelajaran kendala yang kami temukan adalah para tutor
kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Kesulitan ini dikarenakan kurang
paham terhadap langkah-langkah menyusun program pembelajaran. Pemecahan dari
masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bagi para
tutor. Para pengajar
tentu bisa bertanya langsung pada narasumber dari PAUD AR-RAHMAN Jombang yaitu
Ibu Triana dengan lebih
leluasa karena lingkup peserta adalah rekan kerja sendiri dan pengajar yang berasal dari satu
desa sehingga para tutor tidak perlu merasa canggung karena pelatihan juga
bersifat nonformal tidak seperti pelatihan-pelatihan lain yang bersifat formal
dan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah.
BAB IV
REALISASI PROGRAM KKN DI DESA
4.1 Kegiatan
KKN dan Hasil yang dicapai (lengkap dengan rincian biaya).
Pelatihan senam SRIBU dan rencana pembelajaran PAUD.
Kami memilih pelatihan senam SRIBU dan pelatihan rencana pembelajaran PAUD,
menurut kami memiliki banyak manfaat, yaitu dikarenakan keterbatasan SDM, maka
dengan adanya pelatihan tersebut dapat menambah wawasan dalam hal
pembelajaran pada anak sehingga tidak
tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain dan bisa bersaing.
Adapun rincian biaya tiap
kegiatan yaitu :
RINCIAN BIAYA KEGIATAN KKN
POSDAYA PENDIDIKAN PINTAR
A.
1
2
B
19/10/12
2/11/12
3/11/12
13/11/12
|
PEMASUKAN
Dana dari Kampus
Iuran Kelompok
- Kelompok Pintar
- Kelompok Cerdas
TOTAL PEMASUKAN
PENGELUARAN
Jalan- jalan anak PAUD
- Kue untuk anak- anak
- Kue untuk guru
Jumlah
Pelatihan Senam SRIBU
- Air mineral
- Snack
Jumlah
Pelatihan
Pembelajaran Guru
-
Air mineral
-
Snack
-
Transport nara sumber
Jumlah
Perpisahan
-
Kue untuk anak- anak
-
Kue untuk guru
-
Kenang- kenangan APE Balok
Jumlah
TOTAL PENGELUARAN
SALDO
|
Rp 500.000
Rp 46.000
Rp 100.000
Rp 18.000
Rp
11.700
Rp 14.000
Rp
20.000
Rp 14.000
Rp 25.800
Rp 100.000
Rp 21.000
Rp 12.000
Rp 350.000
|
Rp 29.700
Rp 34.000
Rp139.800
Rp383.000
|
Rp646.000
(Rp646.00)
0
|
4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi
Hambatan dalam pelaksanaan KKN ini terletak pada biaya, sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarana kurang lengkap sehingga kami para mahasiswa
mempersiapkan materi dan media sendiri . Biaya dari kampus untuk pos pendidikan
terbatas, sehingga sebisa mungkin kami harus memaksimalkan dana yang ada untuk
melaksanakan kegiatan. Kesadaran dan kedisiplinan para pendidik juga kurang ,
pada saat pelatihan ada yang tidak bisa hadir, padahal jauh-jauh hari sudah
diinformasikan.
1.2 Alternatif
pemecahan masalah
a.
Untuk sarana dan
prasrana yang kurang, kami para mahasiswa harus mempersiapkan materi dan media sendiri.
b.
Dalam hal biaya
yang minim, jika terjadi kekurangan, kami mahasiswa menggunakan uang pribadi
untuk menutup biaya tersebut.
c.
Kesadaran dan
kedisiplinan pendidik yang kurang harus diperbaiki.
1.3 Tanggapan
masyarakat terhadap kegiatan KKN
Dengan adanya posdaya pendidikan pintar tentunya
sangat membantu pengajar dan wali murid dalam proses belajar mengajar, karena
dari kami bisa mewujudkan suatu metode pembelajaran yang beragam seperti kami
membuat dan menyiapkan materi dan media belajar sendiri yang tidak terpaku pada
buku. Selain itu anggota kelompok dapat membantu mendampingi dalam hal
pengawasan terhadap para peserta didik.
4.5 Tolak ukur keberhasilan
Dari program yang telah
kami susun, semua kegiatan dapat terealisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari progam- program kami yang pertama dalam proses belajar mengajar, sebagian
anak didik memahami materi yang telah kami sampaikan. Kedua, program pelatihan
senam bagi para pengajar yang sebelumnya belum bisa gerakan Senam Ria Indonesia
Baru ( SRIBU ) sekarang sudah mampu dan bisa mensosialisasikan pada anak
didiknya. Terakhir, program pelatihan Rencana Pembelajaran yang meliputi RKM (
Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ) para pengajar
sudah bisa membuat rencana pembelajaran tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan dari KKN Tematik Posdaya Pendidikan
(Pintar) dengan program yaitu:
1. Mengajar
anak didik di PAUD AR ROHMAN
2. Pelatihan
Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU), dan
3. Pelatihan
Rencana Pembelajaran
Telah
kami laksanakan dengan baik. Ketiga program tersebut sangat direspon baik oleh
para pengajar, wali murid masyarakat serta anak-anak didik. Dengan adanya
program-program tersebut dapat memberikan wawasan serta pengembangan dalam
proses belajar mengajar sehingga anak tidak menjadi bosan pada saat proses
pembelajaran.
5.2 Saran
Agar program yang telah kami jalankan
dapat diteruskan oleh para pengajar sehingga dalam proses belajar mengajar ada
variasi model pembelajaran yang tidak membosankan bagi anak didik dan untuk
para pengajar dapat membuat rencana pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif bagi anak didiknya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah
satu aktivitas perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dan secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum.
Pada tahun akademik
2012/2013 STIE PGRI DEWANTARA angkatan pertama mengadakan suatu KKN Tematik
Posdaya yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa disipilin
ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu dalam satu
desa/kelurahan atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik Posdaya
menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program
kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas
melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah.
Dan dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang, namun hanya
membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan diaplikasikan di desa lewat
KKN Tematik Posdaya. Mahasiswa hanya memfasilitator masyarakat baik aparatur desa
maupun masyarakat itu sendiri. Dalam
KKN Tematik Posdaya ini mahasiswa juga tetap konsisten menjalankan program
kerja dalam lingkup keilmuwannya. Sehingga di tuntut untuk bekerja secara
propesional dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di
kembalaikan ke masyarakat semula, karena kebutan itu datangnya dari masyarakat.
KKN Tematik Posdaya merupakan suatu
program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata
LP4M STIE PGRI DEWANTARA yang menuntut
mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan
untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya
kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam
pelaksanaan pemberdayaan.
Sesuai dengan tema yang di usung
Mahasiswa KKN Tematik Posdaya
Angkatan pertama Semester Gasal Tahun Akademik
2012/2013 yaitu Kuliah Kerja
Nyata Tematik Posdaya, maka selaku
mahasiswa peserta KKN tematik
posdaya hendaknya selalu berusaha
untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan yang timbul dikalangan
masyarakat sehingga mendapatkan rencana program
kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan
KKN berlangsung di Desa Tanjunggunung.
Di KKN tematik posdaya ini terdapat 3
macam posdaya, yaitu posdaya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Disini kami
memilih posdaya pendidikan pintar di
PAUD AR-ROHMAN karena bagi kami PAUD AR- ROHMAN masih perlu pengembangan
dibidang pembelajaran pada anak didiknya. Hal itu terlihat pada hari pertama
kami KKN di tempat tersebut banyak yang harus diperbaiki, yang pertama
pembelajaran pada anak didik masih terpaku pada buku sehingga kreatifitas anak
terbatas. Kedua, para wali murid masih menunggui anaknya didalam ruangan
belajar, sehingga kemandirian anak masih kurang. Ketiga pada saat pagi hari,
senam yang digunakan masih senam lama sehingga tertinggal dengan sekolah yang
lain dan anak didik kurang semangat dalam proses belajar.
Dari hasil pengamatan tersebut kami
membuat beberapa program. Program tersebut adalah mengajar di PAUD, mengadakan
pelatihan senam untuk guru- guru PAUD, pelatihan pembuatan SKH dan RKH.
Mengajar di PAUD, kami membantu para
pengajar untuk mengajar di PAUD dan membuat kegiatan pembelajaran untuk anak
didik sehingga lebih berfariasi dan kreatifitas anak didik lebih berkembang.
Pelatihan senam, untuk meningkatkan semangat anak didik ketika akan belajar dan
tidak tertinggal dengan sekolah yang lain. Pelatihan pembuatan SKH dan RKH,
membantu para pengajar dalam menyusun SKH dan RKH sehingga administrasi
pembelajaran bisa lebih baik.
1.2
Tujuan
Meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan
keluarga dan penduduk melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada
pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan
teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
KKN
Tematik Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan membentuk, membina dan
mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat
melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya terciptanya
kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan
KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan
dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik pusat pembangunan. KKN
Tematik Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya
keluarga dan masyarakat sejahtera.
Dari
sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu, mengisi dan
mengembangkan Lembaga Posdaya di desa secara sistematis. Posdaya yang dibentuk
merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan.
Dari
beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka
kami memilih posdaya pendidikan Pintar
untuk
menjadi objek KKN kami. Adapun alasan pemilihan posdaya tersebut adalah karena kami ingin menambah ilmu pengetahuan dalam Pendidikan
Anak Usia Dini selain itu ada 2 anggota kelompok kami yang mempunyai pengalaman
dibidang Pendidikan Anak Usia Dini.
1.3
Manfaat
- Bagi Mahasiswa
Dapat
menumbuhkan rasa bersosialisasi terhadap masyarakat dan mampu memberikan
sumbangsih keilmuan yang telah diperoleh dari perkuliahan.
- Bagi Masyarakat
Dengan
adanya kegiatan KKN Tematik Posdaya masyarakat tentunya sangat terbantu dalam
semua aspek baik dari segi aspek pendidikan, ekonomi maupun aspek kesehatan
- Bagi PAUD AR-Rohman
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar,
para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat
mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat
rencana pembelajaran.
1.4 Metode dan
Model Pengembangan
Disini kelompok menetapkan suatu program kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh semua anggota, pengabdian diaplikasikan dengan bentuk
mendampingi mengajar di PAUD, melakukan beberapa pelatihan untuk Guru PAUD
meliputi pelatihan senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru), RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan), SKH ( Satuan
Kegiatan Usaha ).
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA
TANJUNGGUNUNG
2.1
Kondisi
Geografis
Desa
Tanjunggunung berada di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa
Timur. Secara atministrasi terbagai atas
6 wilayah yang disebut dengan dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Sini,
Dusun Kedung Jeruk, Dusun Kedung Putat, Dusun Bantengan, dan Dusun Pule. yang
di intedrasikan dengan jalan desa sepanjang 5258 meter, Jarak desa dengan kota kecamatan Peterongan
sekitar ±3 Km, jarak ibukota kabupaten Jombang sekitar ±6 Km dan dari ibukota
Propinsi Jawa Timur, kota Surabaya ±80 Km. Batas wilayah Desa Tanjunggunung
yaitu
Dengan
batas-batas sebagai berikut:
Sebelah
utara : Desa Sumberagung
Sebelah
selatan :
Desa Morosunggingan
Sebelah
barat : Desa Dukuhklopo
Sebelah
timur :
Desa Sumber Rejo
Dengan
luas wilayah desa 217,117 Ha, dengan bentang
wilayah keseluruhan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 35 m dari
permukaan air laut, suhu rata-rata antara 320C dengan rincian
pembagian wilayah sebagi berikut :
1.
Luas tanah sawah : 12286 Ha
2.
Permukiman penduduk : 48830 Ha
3.
Jalan : 5258 m
4.
Makam : 0,840 Ha
5.
Lain-lain : 8,526 H.
|
Keadaan
wilayah transportasi atau infrastruktur desa yang melewati Desa Tanjung Gunung
termasuk strategis, bisa dijangkau dari berbagai arah. Arah jurusan Kedung
Betik, terminal dan Mojokrapak Peterongan. Jembatan rata-rata dalam kondisi
layak, hanya perlu pelebaran dan penambahan. Yang perlu ditangani dalam skala
prioritas saat ini adalah pelebaran jalan antara terminal sampai Desa Tengaran
yang salah satunya termasuk Desa Tanjung Gunung dan perbaikan jalan antara Tugu
Sumber Rejo sampai Desa Dukuhklopo yang salah satunya termasuk Desa Tanjung
Gunung.
2.2
Kependudukan
Jumlah
penduduk desa Tanjunggunung pada tahun 2011 sejumlah 3.340 jiwa dengan jenis
kelamin laki-laki 1.738 jiwa dan perempuan 1.602 jiwa,
terbagi atas 981 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar pada 6 dusun sebagai
berikut:
Tabel
2.1
Jumlah
Penduduk Desa Tanjunggunung
No
|
Dusun
|
Jumlah penduduk
|
Jumlah KK
|
1.
|
Kedung Jero
|
503
|
141
|
2.
|
Sini
|
689
|
196
|
3.
|
Tanjung
|
948
|
275
|
4.
|
Pule
|
461
|
148
|
5.
|
Bantengan
|
480
|
139
|
6.
|
Kedung Putat
|
259
|
82
|
JUMLAH
|
3340
|
981
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
2.3
Tata
Pemerintahan
Desa
Tanjunggunung merupakan bagian wilayah atministrasi kecamatan Peterongan,
kabupaten Jombang, terbagi atas 6 wilayah yang disbut dusun, terdiri dari 12 RT (Rukun Tetangga), dan 7 RW (Rukun Warga)
terdapat beberapa unsur-unsur pemerintahan seperti Kepala Desa, Perangkat Desa,
Badan Permusawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok
Profesi Petani (GAPOKTAN) dan Karang Taruna, adapun struktur orgaisasi
pemerintahan desa Tanjunggunung seperti yang di gambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PEMERINTAH DESA TANJUNGGUNUNG
|
|
Keterangan : Garis koordinasi
Garis Instrukt
|
Perangkat
Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang terdiri dari :
1.
Kepala Desa : Samsuri
2.
Sekertaris Desa :
Cipto Subagio ( PJS )
3.
Staf Desa Urusan Umum :
Husain Lubis
4.
Staf Desa Urusan Pemerintahan : Cipto Subagio
5.
Staf Desa Urusan Pembangunan : Sudarmaji
6.
Staf Desa Urusan Kesra :
Kabdali
7.
Kepala Dusun Kedungjero : Basyorianto
8.
Kepala Dusun Sini :
Purbianto
9.
Kepala Dusun Tanjung :
Moh. Yahya
10.
Kepala Dusun Pule : Suyanto
11.
Kepala Dusun Bantengan :
Sutikno
12.
Kepala Dusun Kedung Putat : M. Mukhrim
Tugas perangkat
Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang adalah sebagai berikut :
1. Kepala
Desa
Tugas Kepala Desa : menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.
Wewenang Kepala Desa :
1. Memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
BPD.
2. Mengajukan
rancangan Peraturan Desa.
3. Menetapkan
Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
4. Menyusun
dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB-Desa untuk dibahas dan
ditetapkan bersama BPD.
5. Membina
kehidupan masyarakat Desa.
6. Membina
perekonomian Desa.
7. Mengkoordinasikan
pembangunan Desa secara partisipatif.
8. Mewakili
Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang– undangan.
9. Melaksanakan
wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan.
Kewajiban
Kepala Desa
1.
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.
Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4.
Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5.
Melaksanakan
prinsip tata pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan
Nepotisme.
6.
Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja
pemerintahan Desa.
7.
Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang –
undangan.
8.
Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang
baik.
9.
Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan
keuangan Desa.
10. Melaksanakan
urusan yang menjadi kewenangan Desa.
11. Mendamaikan
perselisihan Masyarakat di Desa.
12. Mengembangkan
pendapatan masyarakat dan Desa.
13. Membina,
mengayomi dan melestarikan nilai – nilai sosial budaya dan adat istiadat.
14. Memberdayakan
masyarakat dan kelembagaan di Desa.
15. Mengembangkan
potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
2. Sekertaris
Desa
Tugas
Sekertaris Desa : Membantu Kepala Desa dalam pembinaan administrasi dan
pelayanan tekhnis administrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan
dan kemasyarakatan di Desa.
Fungsi
Sekertaris Desa
a.
Penyelenggara kegiatan
administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.
b.
Penyiapan bantuan
penyusunan Peraturan Desa.
c.
Penyiapan bahan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
d.
Pengkoordinasian
Penyelenggaraan tugas-tugas urusan.
e.
Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan kepada Kepala Desa.
3.
Staf Desa Urusan Umum
Tugas
Staf Desa Urusan Umum : Membantu Sekretaris Desa
dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan
inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsi Staf Desa Urusan Umum
1.
Pelaksanaan,
pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian
tata kearsipan.
2.
Pelaksanaan pencatatan
inventarisasi kekayaan Desa.
3.
Pelaksanaan pengelolaan
administrasi umum.
4.
Pelaksanaan penyediaan,
penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan
perbaikan peralatan kantor.
5.
Pengelolaan administrasi
perangkat Desa.
6.
Persiapan bahan-bahan
laporan.
7.
Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan kepada Sekretaris Desa.
b.
Staf Desa Urusan
Pemerintahan
Tugas Staf Desa Urusan Pemerintahan : Membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan
bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam Penyusunan produk hukum
Desa.
Fungsi Staf Desa Urusan Pemerintahan
i.
Pelaksanaan kegiatan
administrasi kependudukan.
ii.
Persiapan bahan-bahan
penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.
iii.
Pelaksanaan kegiatan
administrasi pertanahan.
iv.
Pelaksanaan Kegiatan pencatatan
monografi Desa.
v.
Persiapan bantuan dan
melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran
penyelenggaran pemerintahan Desa.
vi.
Persiapan bantuan dan
melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan
ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
vii.
Pelaksanaan tugas-tugas
lain yang diberikan kepada Desa.
c.
Staf Desa Urusan
Pembangunan
Tugas Staf Desa Urusan Pembangunan : Membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan
ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan,
pengelolaan pelayanan masyarakat serta Penyiapan bahan usulan kegiatan dan
pelaksanaan tugas pembantuan.
Fungsi Staf Desa Urusan Pembangunan
i.
Penyiapan bantuan-bantuan
analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
ii.
Pelaksanaan kegiaatan
administrasi pembangunan.
iii.
Pengelolaan tugas
pembantuan.
iv.
Melaksanakan tugas lain
yang dibaerikan oleh Kepala Desa.
d.
Staf Desa Urusan
Kesejahteraan Masyarakat
Tugas Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat :
Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
Fungsi Staf Desa Urusan Kesejahteraan Masyarakat
i.
Penyiapan bahan dan
bahan & pelaksanaan program kegiatan keagamaan.
ii.
Penyiapan dan
pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama.
iii.
Penyiapan bahan kdan
pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
iv.
Pelaksanaan tugas-tugas
lain yang diberikan Kepala Desa.
Badan
Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Tanjunggunung susunan pengurus terdiri dari
1. Ketua : Sarno
2. Wakil
Ketua : Suthon Sulaiman Spd
3. Sekertaris : Bambang Eko Prayitno
4. Anggota : Muhaimin
5. Anggota : Moh. Hanik Spd
6. Anggota : Sucipto Spd
7. Anggota : Sapari
8. Anggota : Sahlan
9. Anggota : Abdul Mukti
10. Anggota : Suparji Spd
11. Anggota : Basuki Bambang S
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan
lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota
BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan
wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa
jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1
kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
2.4
Keadaan
Sosial Budaya
2.4.1
Keagamaan
Mayoritas
penduduk desa Tanjunggunung beragama Islam, Sarana peribadatan yang ada di desa
Tanjunggunung cukup baik. Ada 6 Masjid dan 14 Mushola yang digunakan untuk
kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan serta sholat berjamaah.
Organisasi keagamaan yang berkembang
di masyarakat yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Dengan adanya organisasi tersebut,
kehidupan masyarakat semakin terlihat kekayaan akan keanekaragaman dalam
kehidupan keberagamaannya. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan yang ada,
seperti: kegiatan yasin tahlil, serta pengajian kajian keagamaan. Selain itu,
masyarakat juga memiliki lembaga pendidikan keagamaan masyarakat seperti Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyyah dan Jam’iyyah Thariqah.
Di sebagian besar wilayah desa Tanjunggunung
sudah diadakan kelompok yasinan ibu-ibu serta remaja yang rutin dilaksanakan.
Pada hari yang telah ditentukan yasinan akan digilir dari rumah yang satu ke
rumah yang lainnya dan di isi dengan ceramah keagamaan.
2.4.2
Organisasi
Kemasyarakatan
Sebagaimana
dijelaskan di atas organisasi kemasyarakatan yang terdapat di desa
Tajunggungung terdiri atas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Profesi
Petani (GAPOKTAN) merupakan wadah diskusi dan pemberdayaan bagi petani di desa
Tanjunggunung, Karang Taruna dan PIK merupakan organisasi untuk pembinaan dan
wadah kegiatan remaja-remaja setempat, organisasi
keagamaan Muslimat Nahdlatul
Ulama (NU) dan Koprasi Wanita sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
2.4.3
Kebudayaan
Sebagaimana masyarakat pedesaan pada
umumnya, masyarakat desa Tanjunggunung adalah masyarakat yang masih menjunjung
tinggi tradisi-tradisi lama, mayoritas merupakan suku jawa dan masih menjujung
tinggi adat istiadat dan budaya Jawa dalam setiap kegiatan dan aktifitasnya, Adat
istiadat di desa Tanjunggunung juga masih dilestarikan dengan baik, seperti
adat dalam tatacara upacara perkawinan, kelahiran, kematian, peringatan hari
besar keagamaan ataupun perayaan dalam penanggalan jawa, pengelolaan tanah
pertanian. Sedangkan seni budaya lama yang berkembang di desa Tanjunggunung
adalah kesenian jaranan, tari remo dan pagelaran wayang kulit.
Serta
mayarakat tetap melestarikan budaya
gotong royong dalam kehidupan sehari-hari ini mencerminkan tingginya rasa solidaritas
dan sosial masyarakat, tercerminkan dalam kebiasaan bantu-membantu antara satu
dengan yang lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan baik yang berkaitan dengan
kebutuhan pribadi maupun kelompok seperti kerja bakti membersihkan lingkungan
desa, memanen hasil pertanian serta mengolah lahan pertanian, membangun rumah
ataupun tempat-tempat ibadah serta bersih desa dan sukuran dalam acara hari
besar keagamaan ataupun bantu-membantu dalam musibah. Hal lain yang tetap terpelihara
dalam kehidupan masyarakat desa Tanjunggunung ialah rasa toleransi atas
perbedaan aliran beragama antar warga masyarakat.
Kebudayaan
yang masih dilestarikan di Desa Tanjunggunung, Kec. Peterongan, Kab. Jombang
adalah ludruk dan sedekah desa ( ruwat desa ). Ludruk adalah
kesenian drama tradisional dari Jawa Timur.
Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup
kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang
kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi
dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam
ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya,
kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa
lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan
nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum). Sebuah pementasan
ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan
seorang tokoh.
Sedekah
Desa adalah upacara ritual tradisional dimana
para warga desa menyatakan syukur atas hasil panen yang baik sehingga mereka
bisa hidup dengan bahagia mempunyai cukup sandang dan pangan, hidup selamat dan
berkecukupan. Mereka berharap tahun depan dan selanjutnya mereka akan tetap
bisa menikmati kehidupan ini atau bahkan bisa hidup lebih baik. Pelaksanaan upacara sedekah
Desa, penduduk membersihkan desanya secara fisik antara lain memperbaiki
jalan desa, saluran irigasi, membersihkan atau mengecat rumah dan pagar
rumahnya masing-masing serta membersihkan makam desa kemudian setelah kegiatan
bersih desa selesai untuk selanjutnya semua warga makan tumpeng bersama – sama.
Hal ini selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen,
maupun keselamatan desa agar kedepan juga dapat lebih baik lagi juga dapat
mempererat rasa persaudaraan warga Desa Tanjunggunung, warga akan saling
bergotongroyong dan saling membantu , adat-istiadat inilah yang masih
dipertahankan di Desa Tanjunggunung.
2.4.4
Perekonomian
Desa
Tanjunggunung termasuk desa yang potensial dalam bidang pertanian dan peternakan.
Masyarakat desa Tanjunggunung pada umumnya adalah masyarakat petani penggarap sawah
dengan hasil utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, jagung, umbi-umbian
dan tanaman tebu dan sebagian bekerja sebagai pedagang, pekerja swasta dan PNS.
Adapun rincian mata pencariaan penduduk desa Tanjunggunung sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
No
|
Mata
Pencarian
|
Jumlah
Jiwa
|
1
|
Petani
|
268
|
2
|
Perikanan
|
16
|
3
|
Industri
|
6
|
4
|
Perdagangan
|
66
|
5
|
PNS/ TNI /POLISI
|
54
|
6
|
Pegawai Swasta
|
124
|
7
|
Buruh Tani/ Pabrik
|
615
|
8
|
LAIN – LAIN
|
81
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Masyarakat desa Tanjunggunung selain memanfaatkan lahan
untuk kegiatan pertanian juga memanfaatkanya untuk kegiatan peternakan.
Kegiatan peternakan yang dilakukan seperti ternak sapi, kambing, bebek, ayam
dan lain-lain. Kegiatan ini sangat menyokong perekonomian masyarakat baik
kebutuhan harian ataupun kebutuhan lain yang bersifat insidental, dengan sarana
jalan sepanjang 5258 meter sebagai sarana penujuang mobilisasi penduduk dalam
melakukan kegiatan ekonomi, adapun kegiatan industri, perdagangan dan usaha
masyarakat di sajikan sebagi berikut:
Tabel 2.3
Kegiatan
Usaha
No.
|
Jenis Industri dan Krajinan
|
Jumlah
|
Tenaga Kerja
|
1.
|
Usaha Industri Rumah Tangga
|
4 unit
|
24 orang
|
2.
|
Usaha
Industri Kecil dan Sedang
|
5 unit
|
45 orang
|
3.
|
Pracangan
|
18 buah
|
20 orang
|
4.
|
Warung
|
11 buah
|
20 orang
|
5.
|
Kios
/ Rombong
|
8 buah
|
17 orang
|
6.
|
Pedagang
Kaki Lima
|
6 buah
|
10 orang
|
7.
|
Transportasi
|
5 buah
|
12 orang
|
8.
|
Jasa
Hiburan
|
2 buah
|
2 orang
|
9.
|
Jasa
Medis
|
2 buah
|
2 orang
|
Sumber :
Kelurahan Tanjunggunung
2.4.5
Kesehatan
Dalam
menunjang kesehatan masyarakat yang juga menjadi prioritas dalam program
peningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sebagi upaya untuk membangun
masyarakat yang sehat dan sejahtera berbagai kegiatan telah dilakukan kadet
kesehatan, pemerintah desa Tanjunggunung bersama masyarakat desa. Program
kesehatan yang dicanangkan meliputi tiga hal, yakni: (1) Standard Kesehatan
Balita dan Keluarga, (2) Pelayanan Kesehatan, dan (3) Kesehatan Lingkungan. Program
tersebut ditunjang degan fasilitas dan program, sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel
2.4
Program Penujang
Kesehatan
No.
|
Penunjang
Kesehatan
|
Keterangan
|
1.
|
Polindes
|
1 unit
|
2.
|
Bidan desa
|
2 orang
|
3
|
Paramedis
|
1 orang
|
2.
|
Posyandu
Balita
|
1 kali dalam 1
bulan
|
3.
|
Posyandu
Lansia
|
1 kali dalam 1
bulan
|
Sumber
: Kelurahan Tanjunggunung
Jarak desa dengan Puskesmas ± 3 km dan Rumah
Sakit Umum ± 5 km. Terdapat sanitasi umum berupa sumber air bersih berasal dari
sumur galian / pompa dan sungai. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan dilakukan kerjabakti bersama disekitar lingkungan desa.
2.4.6
Pendidikan
Pihak pemerintah desa
sadar betul bahwa persoalan pembangunan dan pengelolaan Desa Tanjunggunung ke
depan di segala sektor, sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu pendidikan merupakan faktor utama yang menjadi dasar masyarakat guna
mempersiapkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusianya, dari generasi ke
generasi.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat
Pendidikan
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah Jiwa
|
1.
|
TK/PAUD
|
104
|
2.
|
SD
/ SEDERAJAT
|
358
|
3.
|
SMP/SEDERAJAT
|
454
|
4.
|
SMA
/SEDERAJAT
|
358
|
5.
|
PERGURUAN
TINGGI
|
36
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
Sebagairealisasinya di desa Tanjunggunung
terdapat lembaga formal/sekolah, sebagi berikut :
Tabel 2.6
Sarana
Pendidikan di Desa Tanjunggunung
NO.
|
PRASARANA
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
1.
|
SMA /
SEDERAJAT
|
-
|
2.
|
SMP /
SEDERAJAT
|
1
|
3.
|
SD /
SEDERAJAT
|
2
|
4.
|
TK/PAUD
|
3
|
5.
|
TPA
|
6
|
6.
|
Program penyetaraan pendidikan paket B
(setara SMP)
|
1
|
Sumber : Kelurahan Tanjunggunung
BAB III
PROGRAM KEGIATAAN KKN DESA TANJUNGGUNUNG
3.1 Pemilihan dan
Penentuan Program
Dari
beberapa posdaya yang ditentukan oleh pihak STIE PGRI DEWANTARA Jombang, maka
kami memilih posdaya pendidikan untuk menjadi objek KKN kami. Adapun alasan
pemilihan posdaya tersebut adalah karena ada beberapa anggota dari kelompok
kami yang memiliki pengalaman dalam mengajar di PAUD, sehingga kami lebih mudah
dalam membuat program yang akan kami terapkan pada objek KKN kami. Selain itu
dari beberapa anggota kelompok kami memiliki waktu luang di pagi hari sehingga
dapat menggantikan anggota kelompok kami apabila sedang bekerja. Dan alasan
kelompok kami memilih posdaya pendidikan adalah karena kami ingin mencari
pengalaman dalam dunia pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan kami
dalam bidang pendidikan.
Setelah
kami memilih posdaya pendidikan sebagai objek KKN, kami melakukan observasi dan
pendekatan pada para tutor, dari observasi dan pendekatan tersebut kami
menentukan program-program yang akan kami lakukan di PAUD AR-ROHMAN. Program
yang pertama kali kami buat adalah mengajar anak didik, pelatihan senam SRIBU
kepada para tutor serta membuat program pembelajaran karena PAUD tersebut.
Adapun alasan kami membuat program tersebut adalah :
- Mengajar di PAUD
Dengan adanya KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar,
para pengajar sangat terbantu dalam proses belajar mengajar, dapat
mensosialisasikan Senam Ria Indonesia Baru pada anak didik dan dapat membuat
rencana pembelajaran.
- Pelatihan Senam SRIBU (Senam Ria Indonesia Baru)
Pada objek KKN Tematik Posdaya Pendidikan Pintar, kami
membuat program pelatihan senam SRIBU yang belum diterapkan di PAUD AR-ROHMAN
sebab para pengajar belum menguasai senam tersebut, dikarenakan gerakan yang
rumit.
Pelatihan
Rencana Pembelajaran
Setelah
kami melakukan pendekatan pada para pengajar,
kami menangkap beberapa hal dari segi pembelajaran yang ada pada objek KKN.
Adanya kekurangan dalam rencana pembelajaran. Pada objek KKN rencana
pembelajaran meliputi RKM ( Rencana
Kegiatan Mingguan ) dan SKH (Satuan Kegiatan Harian ) belum dapat diterapkan dengan
maksimal karena keterbatasan dari sumber daya yang ada.
3.2 Tujuan dan Sasaran
Adapun
tujuan dan sasaran dalam program yang kami buat pada objek KKN adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan program KKN
adalah:
1) Mengajar
serta membantu para tutor dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk
pengabdian kami dan menambah pengetahuan
kami dalam dunia pendidikan selain itu kami dapat belajar banyak dari
karakteristik anak serta cara menghadapinya meskipun pengetahuan kami masih
minim dalam menagani anak-anak.
2) Pelatihan
Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU) kami jadikan program
KKN dengan tujuan untuk mengenalkan Senam
Ria Indonesia Baru (SRIBU) pada para pengajar serta mensosialisasikan
senam pada anak didik PAUD AR-ROHMAN pada setiap pagi sebelum anak didik
belajar dikelas bersama guru.
3) Menambah
pengetahuan para pengajar
dalam menyusun rencana pembelajaran berupa
RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ).
2.
Sasaran program KKN:
1) Dalam
proses belajar mengajar yang menjadi sasaran program kami adalah peserta didik
PAUD AR-ROHMAN
2) Pelatihan
senam ini sasaran utama adalah para pengajar yang kemudian
disosialisasikan kepada anak didik
3) Sasaran
dari pelatihan program rencana pembelajaran adalah para pengajar PAUD AR-ROHMAN dan
MARDI DHARMA
3.3
Target
atau
hasil yang
dicapai
Target
yang dapat kami capai dari program-program yang kami buat adalah sebagai
berikut:
1. Dalam proses belajar
mengajar target yang dapat kami capai adalah sebagian anak dapat menangkap materi yang
diberikan serta ikut berperan aktif didalam kelas.
2. Hasil
dari pelatihan Senam Ria
Indonesia Baru bagi para pengajar sudah banyak yang bisa
mengikuti gerakan senam dan untuk anak didik mereka merasa senang karena mendapat
senam baru meskipun dalam praktiknya mereka masih belum bisa meniru gerakan
senam yang sulit.
3.
Para
pengajar lebih mengetahui
langkah-langkah membuat rencana pembelajaran dan paham cara menyusunnya.
3.4
Kendala
dan Solusi
Dalam
menjalankan program KKN ini tentu ada kendala-kendala yang kami hadapi. Dalam
proses belajar mengajar kendala yang kami temui adalah setiap anak memiliki
daya tangkap dan kecakapan yang berbeda sehingga ada yang sudah mengerti materi
yang disampaikan, ada yang sedikit-sedikit mengerti, ada juga anak yang tidak
begitu peduli dan bermain sendiri tetapi dia mengerti materi yang kami
sampaikan. Untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan pendekatan dan
memberikan motivasi pada anak dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan sehingga
mereka tetap semangat dalam belajar.
Untuk
pelatihan senam bagi para pengajar
kendala yang kami temui adalah para tutor kesulitan mengikuti gerakan-gerakan
senam yang bervariasi dan kurangnya power. Dalam senam tertentu hal yang utama
adalah power, sehingga berpengaruh terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan.
Solusi dari pelatihan senam ini adalah para pengajar
dalam pelatihan harus memperhatikan gerakan-gerakan senam dan berlatih terus
untuk menghafal gerakannya. Selain kami melatih para pengajar senam Senam Ria Indonesia Baru kami juga langsung
menerapkan pada anak didik setiap pagi sebelum memulai proses belajar didalam
kelas. Kendala yang kami hadapi juga tidak jauh berbeda yaitu anak-anak tidak
bisa mengikuti gerakan senam yang sulit, ada yang bermain sendiri, ada yang
diam dan memperhatikan saja namun perlahan-lahan mengikuti juga. Untuk
mengatasi kendala tersebut seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya yaitu
setiap pagi sebelum melakukan pembelajaran didalam kelas, anak-anak diajak
berbaris dan menyanyi kemudian senam
SRIBU bersama-sama.
Sementara
untuk rencana pembelajaran kendala yang kami temukan adalah para tutor
kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Kesulitan ini dikarenakan kurang
paham terhadap langkah-langkah menyusun program pembelajaran. Pemecahan dari
masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bagi para
tutor. Para pengajar
tentu bisa bertanya langsung pada narasumber dari PAUD AR-RAHMAN Jombang yaitu
Ibu Triana dengan lebih
leluasa karena lingkup peserta adalah rekan kerja sendiri dan pengajar yang berasal dari satu
desa sehingga para tutor tidak perlu merasa canggung karena pelatihan juga
bersifat nonformal tidak seperti pelatihan-pelatihan lain yang bersifat formal
dan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah.
BAB IV
REALISASI PROGRAM KKN DI DESA
4.1 Kegiatan
KKN dan Hasil yang dicapai (lengkap dengan rincian biaya).
Pelatihan senam SRIBU dan rencana pembelajaran PAUD.
Kami memilih pelatihan senam SRIBU dan pelatihan rencana pembelajaran PAUD,
menurut kami memiliki banyak manfaat, yaitu dikarenakan keterbatasan SDM, maka
dengan adanya pelatihan tersebut dapat menambah wawasan dalam hal
pembelajaran pada anak sehingga tidak
tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain dan bisa bersaing.
Adapun rincian biaya tiap
kegiatan yaitu :
RINCIAN BIAYA KEGIATAN KKN
POSDAYA PENDIDIKAN PINTAR
A.
1
2
B
19/10/12
2/11/12
3/11/12
13/11/12
|
PEMASUKAN
Dana dari Kampus
Iuran Kelompok
- Kelompok Pintar
- Kelompok Cerdas
TOTAL PEMASUKAN
PENGELUARAN
Jalan- jalan anak PAUD
- Kue untuk anak- anak
- Kue untuk guru
Jumlah
Pelatihan Senam SRIBU
- Air mineral
- Snack
Jumlah
Pelatihan
Pembelajaran Guru
-
Air mineral
-
Snack
-
Transport nara sumber
Jumlah
Perpisahan
-
Kue untuk anak- anak
-
Kue untuk guru
-
Kenang- kenangan APE Balok
Jumlah
TOTAL PENGELUARAN
SALDO
|
Rp 500.000
Rp 46.000
Rp 100.000
Rp 18.000
Rp
11.700
Rp 14.000
Rp
20.000
Rp 14.000
Rp 25.800
Rp 100.000
Rp 21.000
Rp 12.000
Rp 350.000
|
Rp 29.700
Rp 34.000
Rp139.800
Rp383.000
|
Rp646.000
(Rp646.00)
0
|
4.2 Hambatan dan kesulitan yang dihadapi
Hambatan dalam pelaksanaan KKN ini terletak pada biaya, sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarana kurang lengkap sehingga kami para mahasiswa
mempersiapkan materi dan media sendiri . Biaya dari kampus untuk pos pendidikan
terbatas, sehingga sebisa mungkin kami harus memaksimalkan dana yang ada untuk
melaksanakan kegiatan. Kesadaran dan kedisiplinan para pendidik juga kurang ,
pada saat pelatihan ada yang tidak bisa hadir, padahal jauh-jauh hari sudah
diinformasikan.
1.2 Alternatif
pemecahan masalah
a.
Untuk sarana dan
prasrana yang kurang, kami para mahasiswa harus mempersiapkan materi dan media sendiri.
b.
Dalam hal biaya
yang minim, jika terjadi kekurangan, kami mahasiswa menggunakan uang pribadi
untuk menutup biaya tersebut.
c.
Kesadaran dan
kedisiplinan pendidik yang kurang harus diperbaiki.
1.3 Tanggapan
masyarakat terhadap kegiatan KKN
Dengan adanya posdaya pendidikan pintar tentunya
sangat membantu pengajar dan wali murid dalam proses belajar mengajar, karena
dari kami bisa mewujudkan suatu metode pembelajaran yang beragam seperti kami
membuat dan menyiapkan materi dan media belajar sendiri yang tidak terpaku pada
buku. Selain itu anggota kelompok dapat membantu mendampingi dalam hal
pengawasan terhadap para peserta didik.
4.5 Tolak ukur keberhasilan
Dari program yang telah
kami susun, semua kegiatan dapat terealisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari progam- program kami yang pertama dalam proses belajar mengajar, sebagian
anak didik memahami materi yang telah kami sampaikan. Kedua, program pelatihan
senam bagi para pengajar yang sebelumnya belum bisa gerakan Senam Ria Indonesia
Baru ( SRIBU ) sekarang sudah mampu dan bisa mensosialisasikan pada anak
didiknya. Terakhir, program pelatihan Rencana Pembelajaran yang meliputi RKM (
Rencana Kegiatan Mingguan ) dan SKH ( Satuan Kegiatan Harian ) para pengajar
sudah bisa membuat rencana pembelajaran tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan dari KKN Tematik Posdaya Pendidikan
(Pintar) dengan program yaitu:
1. Mengajar
anak didik di PAUD AR ROHMAN
2. Pelatihan
Senam Ria Indonesia Baru (SRIBU), dan
3. Pelatihan
Rencana Pembelajaran
Telah
kami laksanakan dengan baik. Ketiga program tersebut sangat direspon baik oleh
para pengajar, wali murid masyarakat serta anak-anak didik. Dengan adanya
program-program tersebut dapat memberikan wawasan serta pengembangan dalam
proses belajar mengajar sehingga anak tidak menjadi bosan pada saat proses
pembelajaran.
5.2 Saran
Agar program yang telah kami jalankan
dapat diteruskan oleh para pengajar sehingga dalam proses belajar mengajar ada
variasi model pembelajaran yang tidak membosankan bagi anak didik dan untuk
para pengajar dapat membuat rencana pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif bagi anak didiknya.
Langganan:
Postingan (Atom)